Rabu, 02 Juni 2010

tiada

malam takbiran ini indah sekali. suara takbir bergema bersahut-sahutan. anak-anak bersukaria merayakan datangnya idul fitri esok hari. bergerombol mereka membawa obor mengelilingi kampung sambil bertakbir. ah, seandainya listrik mati malam ini, tentu suasana akan lebih indah lagi. keindahan iring-iringan obor di malam bermandi cahaya penuh dari bulan purnama.

ah, tapi sayang sekali. saat ini allah sedang menguji saya. saya sedang sakit. justru pada hari yang seharusnya amat sangat berbahagia ini.

***
"eh...eh...tunggu dulu akar," teman saya, rambutmemutih tiba-tiba menyela.
"iya mas?" saya mempersilakan. saya tidak suka disela. tapi saya sangat menghormati teman saya yang satu ini. beliau bijak. sesuai dengan rambutnya yang mulai memutih.

rambutmemutih: "apakah kau tadi berkata malam idul fitri?"
saya: "iya."
r: "tapi kau juga berkata malam bulan purnama. malam idul fitri itu tanggal 1 kar. malam bulan purnama itu tanggal 15."
s: "iya juga sih. saya juga tahu mas. saya emang sengaja."
r: "maksudnya?"
s: "ya sengaja nulis gitu. saya hanya ingin membangun suasana. tentang betapa indahnya malam idul fitri. tambahan cahaya bulan purnama tentu akan menambahkan keindahan itu."
r: "tapi kau tahu itu salah kar."
s: "ah, biar saja lah mas. saya juga tidak yakin ada yang sadar kalo itu salah. berapa banyak sih generasi muda islam yang peduli dengan sistem penanggalan hijriyah kita."
r: "hmmmm....masuk akal juga. tapi tetap saja aku tidak setuju."
s: "ya terserah mas sajalah. toh ini tulisan saya. suka-suka saya mau nulis apa. saya hanya ingin menggambarkan betapa malam yang indah seperti malam idul fitri adalah malam yang sangat tidak tepat untuk sakit."

***
baiklah, mari kita ulangi lagi. mohon maaf atas interupsi dari teman saya tadi.


malam takbiran ini indah sekali. suara takbir bergema bersahut-sahutan. anak-anak bersukaria merayakan datangnya idul fitri esok hari. bergerombol mereka membawa obor mengelilingi kampung sambil bertakbir. ah, seandainya listrik mati malam ini, tentu suasana akan lebih indah lagi. keindahan iring-iringan obor di malam bermandi cahaya penuh dari bulan purnama.

ah, tapi sayang sekali. saat ini allah sedang menguji saya. saya sedang sakit. justru pada hari yang seharusnya amat sangat berbahagia ini.

saya tidak tahu kenapa. mungkin karena secara fisik saya emang tidak terlalu kuat, atau mungkin salah makan, atau mungkin saya terlalu memforsir diri hingga kelelahan. yang jelas, malam idul fitri ini saya sakit. sungguh pilihan waktu sakit yang sangat tidak tepat. huhuhu...

***
mirip dengan ketika sakit saat sedang ada UTS atau UAS. tinggal di kos, harus belajar, eh...malah sakit. pilihan waktu sakit yang sangat tidak tepat sekali. kalo pas suasana seperti itu, biasanya kita berandai-andai. andai sakitnya pas sudah di rumah saja, ada yang ngerawat. andai sakitnya pas liburan aja, pas kita ngga perlu belajar.

tapi kemudian, pernahkah kita berpikir bahwa ternyata, sakit saat sedang liburan di rumah pun rasanya sama tidak menyenangkannya? sama-sama terasa terjadi pada saat yang tidak tepat. saat harusnya menghabiskan waktu bersama keluarga, bersantai-santai, mengunjungi teman-teman lama. duh, malahan terbaring di tempat tidur.

kelihatannya, emang tidak ada waktu yang tepat untuk sakit ya....

***
rambutmemutih: "maaf kar, interupsi lagi."
saya: "iya mas?"
r: "bukan tidak ada waktu yang tepat untuk sakit."
s: "lalu?"
r: "tapi, tidak ada waktu yang tidak tepat untuk sakit. semua ketentuan-Nya telah tepat. termasuk kapan kita harus sakit."
s: "hmmmmm....."








24 komentar:

  1. kalau bs memilih pasti ga mau sakit :D

    BalasHapus
  2. wah.. pak rambut memutih emang bijak..
    tidak ada ketentuan-Nya yang tidak tepat

    :-)

    BalasHapus
  3. okelah...sip..sip.....
    *manggut-manggut :D

    BalasHapus
  4. @ rahmat:
    pake mantra apa tadi mat?
    hahaha

    BalasHapus
  5. @ rina:
    wew, kok lebih bijak daripada rambutmemutih. jangan-jangan.....
    :p

    BalasHapus
  6. @ ute:
    maklumlah te. pak rambutmemutih kan bayar pajak. jadi bijak deh.

    BalasHapus
  7. @ prita:
    wah, kayaknya si prita ini masih lugu deh. terlalu mudah percaya. hahaha...

    BalasHapus
  8. Baguuuuuusssss....

    Mas oyot, kq bisa c, ada ide menamai seperti itu?

    BalasHapus
  9. @ lala:
    hush...enak ae diriku dipanggil oyot.
    kalo mau, aku masih punya banyak stok nama lho.

    BalasHapus
  10. ah jangan mudah percaya mas ali kalau saya masih lugu.... :D

    BalasHapus
  11. kalo.saya.sakitnya.disaat.yg.tepat.gk.ya?dulu.ddatengin.ibu.sakit...skrg.cuti..d.rumah.sakit.lg...

    BalasHapus
  12. Sama jg sperti kmarin anak saya sakit, pas saya mau ikut test beasiswa,jd ga berangkat deh..

    BalasHapus
  13. @ prita:
    jadinya berarti malah diriku yang lugu ya. hahaha

    BalasHapus
  14. @ lala:
    wow, boleh juga tuh. aku malah belum kepikiran nama yang itu. tyt dirimu cukup cerdas juga.

    BalasHapus
  15. @ dhy:
    syafakillah dhay.
    sedang mengembangkan cara menulis gaya baru ya?

    BalasHapus
  16. @ muse:
    lebaran masih lama. deadline outline deket banget. huhuhu...

    BalasHapus
  17. @ shafasal:
    semoga cepat sembuh anaknya ya mbak.

    BalasHapus
  18. saya pernah sakit selama sepekan terakhir Ramadhan
    alhamdulillaah, pas Idul Fitri sudah baikan
    walaupun malamnya tetap tidak bisa takbiran

    BalasHapus
  19. alhamdulillah.
    aku pas 2007 ama 2008 dua tahun berturut-turut selalu sakit pas akhir ramadhan.

    BalasHapus