Rabu, 23 Maret 2011

di ambang sore

setelah sebelumnya selalu (atau paling tidak hampir selalu) memberikan kebebasan kepada para pembaca untuk memberikan kesimpulan atas postingan-postingan saya, maka ijinkanlah pada postingan kali ini saya yang memberikan kesimpulan. jadi, apapun nanti hasil tulisannya, apapun hasil pemahaman teman-teman terhadap tulisan ini, tetap saja hanya satu kesimpulannya: bahwa pepatah itu tidak selalu benar karena pepatah dibuat oleh manusia. dan karena kita manusia, maka kitapun berhak untuk membuat pepatah kita sendiri.

baiklah, kita mulai saja. mungkin bukan berita yang paling aktual, tapi setidaknya kejadian hujan besar disertai angin ribut dan sedikit hujan es di beberapa tempat di jakarta masih cukup segar di ingatan kita. kejadiannya baru sepekan kemarin. hari rabu sama seperti hari ini.

bisa ditebak, hujan seperti itu akan mengakibatkan kemacetan parah pada jam pulang kantor yang memang sehari-harinya pun sudah macet. itu karena hujan akan mengakibatkan genangan air di beberapa titik jalan, angin akan merobohkan beberapa pohon, dan hujan akan membuat jalanan menjadi licin memaksa pengendara mengurangi kecepatan.

dan yah, saya termasuk salah satu korban kemacetan parah itu. kemacetan yang melelahkan. melelahkan secara mental dan melelahkan secara fisik. sampai seharian di hari kamis pun masih terasa kelelahan fisik itu. akhirnya kamis malamnya, saya putuskan untuk menggunakan jasa kursi pijat di harmoni untuk sedikit mengurangi kelelahan fisik itu.

saya yakin para mahasiswa atau mantan mahasiswa stan sudah akrab dengan harmoni swalayan ini. harmoni swalayan terletak di ceger raya, setelah bakmi vilani kalo dari arah pondok betung di sisi kiri jalan.

ada beberapa alternatif jalan menuju ke sana kalo dari kontrakan saya di jalan bonjol. untuk malam itu saya memilih melalui jalan sejahtera pjmi. lewat depan warung soto pak miko juga tentunya. mampir sajalah saya ke sana. mumpung belum makan malam. menunya soto daging. enak lho, dagingnya banyak.

saya amati dengan seksama daging-daging itu. dan saya temukan bahwa dagingnya bagus-bagus. tidak ada yang retak. ini tentunya bertentangan dengan pepatah yang menyatakan bahwa tiada daging yang tak retak. bingo! saya kembali menemukan adanya pepatah yang salah. setelah dulu saya pernah menemukan bahwa ternyata bisa saja rumput kita lebih hijau daripada rumput tetangga, maka malam itu saya menemukan bahwa ternyata ada juga kok daging yang tak retak.

selanjutnya dilanjutkan acara inti ke kursi pijat di harmoni. selesai dari sana pulanglah saya. ketika di parkiran, saya mendengar satu dua ketukan irama lagu. saya yakin sekali itu dari lagu seroja. berhentilah saya sejenak. ternyata bukan. bunyi itu dari lagu dangdut. berlalulah saya dari harmoni dengan sedikit kecewa.

alhamdulillah, sesampai di rumah, kekecewaan saya itu terobati dengan tuntas. sangat tuntas malah. karena sedang ada lomba menyanyi lagu-lagu melayu di tvri. salah satu yang dinyanyikan, termasuk lagu seroja yang saya harapkan saya dengar di parkiran itu. bonusnya, ada lagi lagu-lagu melayu lain seperti ijuk, di ambang sore, dan surga di bawah telapak kaki ibu.







Senin, 14 Maret 2011

about being twenty something

sekarang hari senin, 14 maret 2011, sekitar pukul 9 malam. seperti biasa, sekarang masih tayang sinetron putri yang ditukar di rcti ama opera van java di trans 7. saya tidak menonton keduanya, saya merasa perlu untuk lebih mengutamakan menuliskan postingan ini.

pertama, bagi teman-teman yang menyimak tulisan ini dari komputer yang telah terinstal dengan microsoft office, luangkanlah waktu sejenak untuk membuka program microsoft excel. kemudian klik kanan di cell mana saja. kemudian pilih format cell, klik di tab number, kemudian pilih date. lihatlah tanggal  yang muncul. 14 maret. tanggal hari ini.

yang kedua, bukalah wikipedia. lebih mudahnya, buka yang versi bahasa indonesia saja. lihat peristiwa penting kelahiran dan kematian pada tanggal ini. dan ternyata tanggal hari ini, 14 maret, adalah hari meninggalnya bung hatta dan hari lahirnya albert einstein.

yang ketiga, bagi teman-teman di djp, bukalah sikka. dari intranet atau dari internet sama saja. dan lihatlah pada bagian pegawai yang berulang tahun hari ini, 14 maret. lihat satu-persatu dengan cermat, dan tadaa…ada nama saya. selamat ulang tahun diriku sendiri.






Jumat, 04 Maret 2011

batas toleransi

walaupun cantik, ternyata istri saya cerdas juga lho.
mau bukti? baiklah. suatu hari, di sebuah pusat perbelanjaan di kota solo, berbelanjalah kami. itu adalah pusat perbelanjaan yang cukup besar, setidaknya untuk ukuran kota solo. saya rasa, ada lebih dari seribu-an pengunjungnya waktu itu. sedikit catatan, sebenarnya saya bukanlah orang yang suka berbelanja. karena belanja satu jam, kita akan kehilangan ion tubuh sama dengan ketika bersepeda dua puluh menit.

nah, ketika berbelanja itu, saya berkata kepada istri saya. (dialog telah mengalami proses editing tanpa mengubah makna)
s: neng, dari antara seribu orang pengunjung di mall ini barusan ada yang (maaf) kentut lho. coba tebak siapa?
i: hmm...aku tahu. abang kan?
s: kok tau sih?

wow....cerdas banget kan? padahal waktu itu ada ribuan orang di mall tersebut, padahal waktu itu saya (maaf) kentut tanpa mengeluarkan bunyi dan aroma. kok bisa-bisanya istri saya menebak dengan tepat pada tebakan pertama. saya aja bakalan kesulitan kalo disuruh menebak satu dari antara seribu.

sembari mengagumi kecerdasannya, mungkin ada teman-teman yang terheran-heran dan bergumam, ih, masa baru tiga bulan nikah kok udah (maaf) kentut sembarangan di depan istrinya.

hmmm...
sebenarnya waktu awal dulu malu-malu juga sih. pengin (maaf) kentut, ditahan-tahan. lambat laun, ga ditahan. tapi bunyinya masih dipelan-pelanin. seiring waktu, volume suaranya ditambah secara bertahap. dan akhirnya, ya udahlah, bebas sebebas-bebasnya. bertahap gitu perubahannya.
***
pertengahan 2005 saya lulus d3 dari kampus. awal 2009 saya balik lagi ke kampus untuk ngambil d4. selama tiga setengah tahun antara pertengahan 2005 sampai awal 2009 itu, benar-benar vakum dari kampus. sehingga ga tau gimana perkembangan kampus.

saya cukup heran waktu pertama kali masuk d4 awal 2009 itu. betapa mudahnya ketemu dengan mahasiswa-mahasiswi yang pacaran. beda banget dengan pas saya masih d3 dulu. jauh lebih meningkat.

analisis saya sih, terjadi perubahan secara bertahap terhadap peningkatan fenomena pacaran di kampus stan itu. sama kayak perubahan perilaku dari malu-malu (maaf) kentut menjadi bebas sebebas-bebasnya itu. iya lah, perubahan secara radikal akan memicu penentangan hebat. beda dengan perubahan secara bertahap seperti itu.

sedikit demi sedikit, sehingga masih dalam batas toleransi. karena masih dalam batas toleransi, akhirnya ditoleransi. seiring waktu, kondisi baru hasil perubahan itu menjadi kondisi wajar. batas toleransi pun kemudian bergeser, mengambil patokan dari kondisi wajar yang baru. kemudian dari kondisi wajar yang baru itu, berubah sedikit lagi. masih dalam batas toleransi, sehingga ditoleransi. begitu seterusnya, sehingga tidak ada yang menyadari kalo sebenarnya telah jauh bergeser dari kondisi wajar yang awal.

terus? udah ah, cuma ingin mengingatkan diri sendiri agar selalu waspada. tidak tertipu dengan kamuflase-kamuflase batas toleransi itu.






Selasa, 01 Maret 2011

jangan berhenti bermimpi

sarjana sudah tua, itulah plesetan singkatan yang sering kami berikan terhadap sst, gelar yang kini tersemat di belakang nama kami, para alumni d4 stan. tidak salah, karena memang rata-rata usia kami sudah cukup tua ketika menerima gelar itu. maksud saya, cukup tua bila kita bicara dalam konteks standar usia penerima gelar sarjana. bukan karena kami kurang cerdas atau bagaimana, tapi aturan kepegawaianlah yang pada akhirnya mengakibatkan hal tersebut.

dalam angkatan saya, ada kurang lebih 120 mahasiswa yang terbagi dalam 4 kelas. seluruhnya sudah berstatus sebagai pegawai. djp mendominasi dengan mengirimkan kurang lebih 60 orang pegawainya sbg mahasiswa. sisanya perwakilan dari bpk, bpkp, bppk, bapepam, dan kementerian bumn.

saya pribadi tidak terlalu suka memplesetkan singkatan gelar sst itu. tapi kalaupun terpaksa, saya lebih suka memplesetkannya sebagai sarjana sangat teknik. yups, itu singkatan yang sangat menghibur. membuat saya merasa lebih keren daripada para alumni fakultas teknik. fakultas yang menjadi idola anak-anak jaman masih sma dulu. para alumni fakultas teknik hanya memperoleh gelar st, sarjana teknik. sementara kami, sarjana sangat teknik. kami lebih keren kan...?

seorang adik kelas sempat bertanya, apakah ada tes sebelum masuk d4 stan. yups, masuk d4 itu pake tes. jaman saya tes dulu, sekitar mei 2008, materi yang diujikan ada dua, akuntansi ama bahasa inggris. untuk yang angkatan setelah saya dan seterusnya, materi yang diujikan kalo ga salah tes kemampuan umum ama bahasa inggris. (cmiiwykmsw)

bangku kuliah, memang berbeda dengan dunia nyata. di bangku kuliah, kita bebas berteori apa saja. bebas ngomong hal-hal ideal apa saja yang kita inginkan. bangku kuliah memberikan kebebasan pada kita untuk bermimpi. beda dengan ketika berada di dunia kerja. meskipun berbeda, ingatlah untuk tetap bermimpi ketika sudah berada di dunia kerja. jangan pernah berhenti.
***
ada yang complain,
"tapi saya kemarin dimarahin pak boss gara-gara mengikuti nasihat mas akarmembiru untuk bermimpi di kantor."

hmmm...coba saya tebak,
ini mimpinya dalam sebuah tidur siang pada jam kantor ya?