Minggu, 16 Agustus 2015

a passion show

terus terang sampai detik ini saya masih bingung dengan apa yang bisa dinikmati dari sebuah fashion show. sebuah pertandingan sepakbola antarkampung dalam lomba tujuh belasan sangat lebih menarik bagi saya. bahkan bila pun tidak ada lomba sepakbola itu, sebuah lomba sepeda lambat tentu sudah cukup.

seperti yang sore tadi sempat diperlombakan di rt sebelah. lomba di lingkungan rw sini sebenarnya, hanya saja memang sebuah jalan lurus di rt sebelah terpilih sebagai tempat penyelenggaraannya. di jalan raya, sehingga perlu ditutup, sebagaimana ditutupnya jalanan di monako ketika sedang berlangsung lomba balap formula satu.

jelas saya tidak menang, pertama saya tidak punya sepeda dan kedua saya tidak ikut ambil bagian sebagai peserta. saya ikut berpartisipasi sebagai penonton. tunggu dulu, janganlah dulu meremehkan peran penonton. andaikan saja perlombaan tadi sore tidak ada satupun penontonnya, sudah pasti tidak ada yang semangat, panitia maupun pesertanya. jadi selayaknya para penonton seperti saya dan anak saya yang pertama yang ikut nonton sore tadi mendapat apresiasi tersendiri dari para pengamat.

***
itu satu.
yang kedua, bagi saya, sebuah pertunjukan passion show tentu sangat lebih menarik dari sebuah fashion show. misalnya passion show yang ditunjukkan 2cellos dalam video-videonya ketika memainkan lagu-lagu terkenal. menurut wikipedia, 2cellos terdiri dari dua anggota yaitu stephan hauser dan luka sulic yang berkolaborasi melalui cello-cello mereka memainkan lagu-lagu terkenal seperti lagu-lagu michael jackson dan para penyanyi lain. tanpa vokal tentu saja.

dari namanya bisa ditebak keduanya berasal dari eropa timur. dan memang dari sanalah keduanya berasal. dan bisa ditebak roman muka mereka pun khas eropa timur. dingin, mahal senyum. tapi ketika sedang menggesek (atau memetik) cello-cello mereka, tampak sekali ekspresi-ekspresi yang menunjukkan passion mereka.

mulai dari gerakan kepala, sorot mata, dan bahkan sampai pejaman mata mereka. itu semua ekspresi passion mereka. gairah terhadap apa yang sedang mereka kerjakan.

walaupun tentu saja pejaman mata ini tidak dapat digeneralisir. karena mungkin hari-hari ke depan ini bila anda berkesempatan berkunjung ke kantor-kantor pajak, anda akan menemukan beberapa pegawai mengalami pejaman mata ketika sedang bekerja. mungkin passion, tapi lebih mungkin lagi ngantuk, mengingat sejak 1 agustus 2015 ada kebijakan baru di kantor pajak di indonesia yang memperpanjang jam kerja dari sebelumnya 07.30-17.00 menjadi 07.30-19.00.