Sabtu, 19 Januari 2013

yen ing cawang ono lintang

sekarang sabtu malam, 19 januari 2013. hari ini saya tidak sedang berulang tahun, tetapi seperti biasa saya sedang menikmati liburan akhir pekan. di rumah saja, tidak ke mana-mana, karena saya memang tidak merencanakan untuk ke mana-mana. sebagaimana kata pepatah, kalau kita tidak merencanakan untuk ke mana-mana, ya kita tidak akan sampai mana-mana.

baiklah, berita hangat hari-hari ini adalah banjir jakarta. saya tinggal di dekat jakarta dan sehari-hari bekerja di jakarta. alhamdulillah, rumah, kantor, serta jalur jalan antara rumah dan kantor lancar tanpa halangan banjir atau genangan besar. genangan-genangan kecil ada, tapi saya rasa itu sangat wajar.

seharian sampai dengan sekarang ini tidak turun hujan. berbeda dengan rabu malam sampai dengan kamis yang turun hujan deras. beberapa saat sebelum subuh hari kamis, kilat dan guruh silih berganti menyambar-nyambar mengiringi hujan. saya yakin bahwasanya apa yang ada di langit dan di bumi bertasbih kepada allah, termasuk kilat dan guruh. sama seperti kita, ada yang bertasbih dengan suara pelan, ada juga yang keras.

mereka sama-sama bertasbih kepada allah, mereka teman kita. doa yang kita baca ketika ada mereka pun berupa tasbih. rasa-rasanya kita perlu malu bila tasbih kita kalah dengan mereka. mengingat kita adalah makhluq yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban. beda dengan mereka.

tidak ada kilat dan guruh dalam waktu-waktu perjalanan menuju ke kantor antara pukul setengah tujuh sampai setengah delapan pagi. akan tetapi hujan tetap turun, terkadang dengan cukup deras. alhamdulillah, hujan yang terkadang deras ini tidak diiringi dengan badai. badai dalam perjalanan bersepeda motor ini saya rasa cukup berbahaya, mengingat saya bukan pemakai bulu mata anti badai.

***

sedikit terlambat, tapi saya sampai kantor dengan selamat. hanya saja, ada sedikit yang mengherankan saya pagi itu. eskalator mati, ada sangat banyak orang di lobi gedung kantor dan penerangan kantor agak redup. usut punya usut, ternyata listrik pln sedang mati hari itu, sumber listrik hanya dari genset yang kekuatannya terbatas. mengingat kantor saya tidak terlalu jauh dari cawang, saya berasumsi kantor saya merupakan salah satu pelanggan yang terkena imbas dari kebakaran di gardu listrik cawang malam sebelumnya.

akibat kekuatan genset yang terbatas, tidak semua lampu dinyalakan, hanya tiga dari sepuluh lift dinyalakan, hanya beberapa komputer yang dinyalakan, dan ac pun sama sekali tidak dinyalakan. praktis, hari kamis diisi dengan pekerjaan-pekerjaan manual. suasana ini tetap bertahan sampai tiba waktunya istirahat siang.

waktu istirahat siang, turunlah saya untuk sholat dhuhur dan istirahat di masjid kantor. ada beberapa gedung di kompleks kantor kami. masjid ini letaknya masih berada di dalam kompleks kantor tetapi berada di luar gedung kami.

sebagai karyawan normal, tentunya enak juga suasana kamis itu. bakalan lebih enak lagi kalau setelah istirahat siang ternyata listrik masih seperti itu sampai tiba waktunya pulang. hehe

tapi harapan hanya tinggal harapan, bintang harapan saya padam sinarnya karena setelah istirahat siang listrik dari gardu cawang ternyata telah normal kembali.