Rabu, 23 Juni 2010

sebuah ruko di tepi jalan raya di semarang

ada sebuah fakta menarik, bahwa meskipun pernah sekitar satu tahun tinggal di semarang, saya masih belum mengenali daerah sana dengan baik. tinggal setahun dalam rangka kuliah tentu saja. dalam jangka antara pertengahan tahun 2001 sampai dengan pertengahan 2002.

ini pula yang membuat saya tidak tahu, di daerah mana tepatnya tadi pagi saya melihat sebuah iklan ruko yang dijual. rukonya bagus. tempatnya juga strategis. di tepi jalan raya. mantap lah pokoknya.

oh ya, tadi pagi saya lewat di depan ruko itu ketika dalam perjalanan pulang ke kudus dari jakarta. biasa, dengan moda transportasi darat yang paling ugal-ugalan, bus malam. jadi, sedang di kudus saya sekarang. menghadiri pernikahan salah seorang saudara sepupu. beliau menjadi mempelai wanitanya.

oh ya, yang saya ingat, ruko itu muncul setelah saya melewati pasar karangayu dan sebelum saya nyampe di stasiun tawang. warnanya merah, terletak di kiri jalan. yang pasti, lebih deket ke tawang. mungkin dua atau tiga belokan sebelum tawang.

rukonya berwarna merah. di depannya ada spanduk besar bertuliskan kata "DI JUAL" dan juga nomor telepon penjualnya. sayang, nomor teleponnya memilih ukuran huruf yang cukup kecil. dan fakta bahwa saya melewati ruko itu pada sekitar pukul setengah empat pagi dengan sebuah bus yang melaju membuat saya tidak dapat mencatat nomor telepon penjual ruko itu.

mau beli ruko....?
waaaaah.....keren sekali.

nggak lah. duit dari hongkong.

saya hanya ingin mengingatkan penjual ruko itu tentang penggunaan bahasa indonesia yang baik dan benar. bahwa ketika kata "di" diikuti dengan kata kerja seperti pada kata "dijual" itu, maka penulisannya seharusnya digabung. bukan dipisah seperti yang beliau tuliskan di spanduk itu.








33 komentar:

  1. saya tahu lokasi rukonya, mas di Jual kan?

    BalasHapus
  2. ada yang aneh lagi

    DIKONTRAKAN.

    ini aku temukan di beberapa tempat di yogya.
    hanya saja, ruko yang paling mencolok itu di sebelah selatan plengkung gading.

    BalasHapus
  3. @ kamerad:
    pak kamerad pengamat kontrakan?
    hehe

    BalasHapus
  4. @ always:
    nyari opo? gugling wae lah ya. hahaha...

    BalasHapus
  5. Jgn gt, jd ga bs nls dgn bbs dunk...

    BalasHapus
  6. setahun ning semarang tinggal ning ndi brur..???

    panas semarang :D

    BalasHapus
  7. aku di tembalang. yups...panas. bikin jadi item.
    ralat: bikin tambah item. :p

    BalasHapus
  8. bicara soal kontrakan, jadi teringat juga kalau saya sedang mencari kontrakan
    mau pindah dari kost yang telah saya tempati selama hampir 6 tahun sejak saya tingkat 1 hingga sekarang :D

    teringat juga soal sewa-menyewa
    di jakarta dan sekitarnya jika ada mobil yang disewakan (biasanya pic up) ada tulisan 'DISEWAKAN"
    kalau di medan "CARI SEWA"

    BalasHapus
  9. @ lala:
    si penjualnya ga bisa nulis dengan bebas gitu ya la...?
    daripada dimarahin gorys keraf kan mending aku yang marahin. hehehe

    BalasHapus
  10. @ rahmat:
    mau ngontrak? emang istri udah dibawa ke jakarta mat? :p

    BalasHapus
  11. :D

    suatu saat lah, mas
    Insya Alloh
    hehe

    BalasHapus
  12. kek udah punya istri aja
    padahal belum

    BalasHapus
  13. daripada mengulang ujian bahasa Indonesia -- kenangan pahit di STAN

    tapi saya yakin saya mengulang bukan karena soal EYD

    BalasHapus
  14. @ rahmat:
    waaaah...tyt rahmat belum nikah?
    -purapura terkejut-

    BalasHapus
  15. @ lala:
    rahmat itu kakak kelasmu lho. mosok manggilnya rahmat doang. pak gitu ato mas ato bang.

    BalasHapus
  16. Lucuuu bener..siapa itu yg ngulang ujian bahasa???

    BalasHapus
  17. jgn2 lala dulu ngulang juga....?
    -curious-

    BalasHapus
  18. Baiklah, Mas Rahmat.
    Anda lucu Mas!

    *bagaimana penggunaan spasi setelah tanda koma dan kata sapaan atau kzta acuan di atas?

    BalasHapus
  19. mestinya begini

    Anda lucu, Mas.

    BalasHapus
  20. bagaimanakalaupelajaranbahasaindonesiamengajarkanduniatanpaspacikira2dosennyaklengergakkalaungoreksiujian???sekali2ujiankayakginimungkinkerenkaliyaks.

    BalasHapus
  21. Hahahaha...saya numpang ketawa-ketiwi aja deh Mas Ali

    BalasHapus
  22. Oh iya, pernah liat kata 'cost' nggak di kalimongso?bukan di buku Cost Accounting tapi di rumah buat dikost :D

    BalasHapus
  23. bahasa.. yang penting komunikan ngerti.

    *sinis. gara-gara nilai bahasa saya sejak sd ga bagus. :-(

    BalasHapus
  24. 'jeli' bisa bermakna ambigu
    jeli bisa berarti cermat
    jeli bisa berarti gel :D

    BalasHapus
  25. Ngedukung tuh niat luhurnya memperbaiki penulisan bahasa Indonesia yang baik dan benar

    BalasHapus
  26. huahhh...
    akhirnya ol lagi. koneksi im2 sedang agak kurang bersahabat.

    BalasHapus