Jumat, 11 Maret 2016

tinjauan atas berbahayanya mengambil sandal ketika tawaf

rabu, 9 maret kemarin, bertepatan dengan hari raya nyepi, berlangsung fenomena gerhana matahari total di beberapa wilayah indonesia. di jakarta dan sekitarnya, gerhana matahari sebagian. gerhana matahari terjadi karena bulan berada di antara bumi dan matahari. sehingga sinar matahari yang seharusnya mencapai bumi terhalang oleh bulan.

itu penyebabnya, bukan terjadi karena adanya hari raya nyepi, walaupun pas banget terjadinya berbarengan dengan hari raya nyepi. bukan pula terjadinya karena tanggal merah, walaupun memang terjadinya berbarengan dengan tanggal merah. dulu, jaman rasulullah, gerhana matahari terjadi berbarengan dengan meninggalnya ibrahim, putra beliau. ada sebagian orang yang menghubungkan terjadinya gerhana tersebut dengan meninggalnya ibrahim. sehingga muncullah hadits beliau yang sangat terkenal dan menjadi salah satu kutipan masyhur di khutbah-khutbah shalat gerhana bahwa terjadinya gerhana itu bukanlah karena meninggalnya atau lahirnya seseorang.

sehari-hari, bumi melakukan rotasi, bumi juga melakukan revolusi terhadap matahari, sedangkan bulan melakukan rotasi, melakukan revolusi terhadap bumi, dan otomatis juga terhadap matahari. rotasi adalah gerakan pada porosnya. kayak kalo jaman dulu kita masih kecil suka bergerak seperti gasing, berputar-putar sambil merentangkan tangan sampai kepala pusing. sedangkan revolusi adalah perjalanan mengelilingi benda lain. kayak kalo jamaah haji atau umrah sedang tawaf mengelilingi kabah.

tawaf adalah mengelilingi kabah sebanyak 7 kali, dimulai dan diakhiri di hajar aswad. kabah mempunyai 4 sudut. hajar aswad dipasang di salah satu sudut kabah. sehingga sudut tersebut disebut dengan sudut hajar aswad. ketiga sudut yang lain diberi nama sesuai arah negara yang ditunjukkan oleh sudut tersebut, iraq, syam dan yaman. jamaah bertawaf dengan posisi tangan kiri lebih dekat dengan kabah. bila jamaah pria sedang memakai pakaian ihram ketika tawaf, pundak kanan tidak tertutup kain ihram.

tawaf dilakukan dengan bertelanjang kaki. apabila jamaah tidak meletakkan sandal di rak (yang jumlahnya sangat terbatas di masjidil haram, beda dengan di masjid nabawi yang sangat banyak rak sandal), jamaah tentunya perlu memegang sandalnya. lebih enak dengan membawa tas atau plastik. namun bila karena satu dan lain hal, sandal tersebut jatuh ketika tawaf, sebaiknya tidak diambil. itu berbahaya sekali, baik bagi diri sendiri maupun bagi ribuan jamaah yang lain, mengingat itu merusak keteraturan irama tawaf dari kumpulan jamaah yang sangat padat. satu jamaah berhenti mengambil sandal, ribuan jamaah bisa berjatuhan.

ihwal kepadatan jamaah yang sedang tawaf ini juga terkonfirmasi oleh salah satu rekan kerja yang baru saja pulang umrah. beliau sepertinya bertanya-tanya, bila jamaah tawaf ketika umrah saja sepadat ini, bagaimana padatnya ketika haji. memang kalo dilihat di tv kabel di kantor sebelah yang menyiarkan secara langsung acara tawaf dan sa'i dari masjidil haram, nampaknya selalu ramai saja acara tawaf dan sa'i di sana. kita patut bersyukur dengan penuhnya tawaf dan sa'i di masjidil haram, karena ini menjadi salah satu bukti kebenaran salah satu ayat di al quran. saya tidak terlalu ingat secara tepat bunyi ayatnya, tetapi kurang lebih maknanya memang menyatakan bahwa Allah menjadikan masjidil haram sebagai tempat berkumpul manusia dan tempat yang aman.

padatnya suasana tawaf ketika haji ini pernah dikeluhkan salah satu jamaah haji kepada pembimbingnya. seorang jamaah haji pada tahun berlangsungnya haji akbar. haji akbar adalah haji yang wukuf di arafahnya terjadi pada hari jumat. ini adalah momen haji yang sangat ditunggu-tunggu, karena dua keutamaan berkumpul dalam satu hari. keutamaan hari arafah dan keutamaan hari jumat. jamaah haji lebih membludak lagi. otomatis kepadatan jamaah yang tawaf juga berbanding lurus.

apa jawaban sang pembimbing haji atas keluhan jamaahnya tersebut?
"pak, tawafnya kok padat banget sih ya."
"ya emang padat kalo di sini pak. kalo mau yang lega, tawafnya di kabah di asrama haji donohudan di boyolali."
jawaban yang benar sekali. rumah mertua saya tidak jauh dari asrama haji di donohudan. di halaman asrama haji itu ada replika kabah. beberapa kali lewat sana, tidak ada satupun orang tawaf. kalo mau tawaf di situ, tentu bakalan lega sekali. pembimbing haji tersebut benar sekali.

***
baiklah, kembali lagi ke gerhana.
karena bumi dan bulan berotasi dan berevolusi, tentu akan ada suatu masa ketika bulan, bumi dan matahari berada dalam satu garis lurus. entah bulan yang di tengah, entah bumi yang di tengah. bila bulan yang di tengah, cahaya matahari terhalang oleh bulan sehingga terjadi gerhana matahari. bila bumi yang di tengah, cahaya matahari yang seharusnya sampai ke bulan terhalang oleh bumi sehingga terjadi gerhana bulan.

rotasi dan revolusi bumi dan bulan berlangsung dalam periode waktu yang tetap dan teratur. itu sebabnya, para ahli mampu meramalkan dengan akurasi yang sangat tinggi, waktu, tempat dan durasi gerhana matahari seperti yang terjadi hari kemarin. menurut perkiraan, puncak dari gerhana kemarin terjadi selama sekitar 2 menit mulai pukul 07.20-an. itu kurang lebih adalah saat ruku pertama di rekaat kedua shalat gerhana di masjid dekat rumah saya.
kok tau jam? emang pas ruku lihat jam ya?
hush...

***
gerhana mulai terjadi. matahari yang semula cerah mulai redup, tiba-tiba hampir agak gelap sejenak, redup, kemudian cerah kembali. durasi dan waktunya tepat seperti yang diperkirakan para ahli.

kita patut sangat bersyukur dengan akuratnya perkiraan para ahli ini. bukan karena ini kemudian menunjukkan kecerdasan ahli-ahli kita sudah mulai memasuki level internasional, tapi karena akurasi ini menunjukkan bahwa bumi dan bulan masih beredar dengan periodenya yang teratur, sehingga dapat dengan akurat diperkirakan. dan karena bumi dan bulan masih beredar dengan teratur, kita asumsikan saja bahwa semua benda di tata surya juga masih beredar dengan teratur.

"kemasihteraturan" inilah yang patut sangat kita syukuri. karena sekali saja ada satu benda di tata surya yang kehilangan ritme keteraturan ini, akan sangat berbahaya sekali, baik bagi benda itu sendiri, bagi benda-benda lain di tata surya, dan juga bagi kita manusia. sama seperti sangat berbahayanya seorang jamaah yang mengambil sandalnya yang jatuh ketika sedang tawaf tadi. dan tentu, sangat mudah bagi Allah "menjatuhkan sandal" salah satu planet yang ada di tata surya ini.



Kamis, 03 Maret 2016

karpet merah

sekarang hari kamis, tanggal 3 maret. masih pagi, baru sekitar 10 menit lewat dari pukul 4. tidak yakin, saya tidak lihat jam. mungkin sudah 15 menit lewat. atau mungkin 18 menit.

satu berita dari amerika. setelah kurang lebih dua puluh tahun hanya menjadi pelintas karpet merah di pagelaran oscar, akhirnya tahun ini leonardo di caprio menjadi salah satu peraihnya. di usia 41 tahun. itu karena dia lahir tanggal 11 bulan 11 tahun 74. tidak tanggung-tanggung, dalam kategori bergengsi, aktor terbaik. itu atas perannya dalam film the revenant arahan sutradara alejandro inarritu, yang juga meraih oscar melalui film yang sama. dalam kategori sutradara tentu saja.

momennya sendiri belum lama terjadi, baru dua atau tiga hari lalu di awal pekan ini. kebetulan sekali momennya bersamaan dengan digelarnya karpet merah di masjid dekat rumah. bukan untuk memeriahkan oscar pastinya. karena karpet merah yang digelar itu sejenis karpet anti licin yang biasa dipasang di tempat wudlu atau di area kamar mandi.

sebenarnya, dalam skala yang belum terlalu luas dan dalam warna yang bukan merah, karpet anti licin di tempat wudlu masjid kami itu sudah lama dipasang. tapi memang jangkauannya sangat terbatas. hanya di tempat wudlu dan sedikit di luarnya. tidak mencukupi untuk kebutuhan pengamanan anti licin jamaah di masjid kami di musim penghujan seperti ini. musim hujan yang sudah dimulai sejak bulan 12 tahun 32 dari usia saya.

ada kejadian jamaah yang terpeleset karena ada genangan 43 desiliter air hujan di teras masjid yang tidak dilindungi oleh karpet anti licin tadi. satu jamaah, satu lagi jamaah, jamaah yang nomor satu tadi terpeleset lagi, dan akhirnya diputuskan bahwa karpet merah anti licin perlu diperluas jangkauannya 23 meter.

***
singkat cerita, alhamdulillah, keputusan dilaksanakan dengan segera. jangkauan karpet anti licin diperluas. sekarang, kita bisa berjalan dari batas suci sampai ruang utama masjid melalui teras yang telah dipasang karpet merah anti licin. ada dua bagian teras yang dipasang karpet merah, bagian kanan dan tengah, tinggal pilih mana yang akan kita lewati.

dari bagian tengah atau kanan, insya allah karpet merah itu akan mengantar kita meraih penghargaan yang jauh lebih tinggi daripada sekedar penghargaan yang dapat kita raih jika kita melewati karpet merah oscar. mari ke masjid.