liqo beberapa pekan lalu. membahas hadits arbain ke-6 (kalo ga salah). yang pasti mbahas tentang halal haram. diskusi berlanjut ketika salah seorang teman saya berbagi cerita tentang makanan halal dan haram.
diskusi berlanjut lagi untuk kemudian menyerempet tentang sertifikasi halal. ada statemen menarik dari murobbi saya, bahwa dalam hal makanan ini, berlaku ketentuan bahwa semua makanan itu halal, kecuali yang diharamkan.
disini berlaku negative list (eh...negatif apa positif ya...? agak2 lupa). sama seperti kalo kita belajar ppn. semua barang itu kena ppn, kecuali yang tidak dikenakan.
pernyataan ini menggelitik saya untuk kemudian ikut bertanya,
"kalo semua makanan itu halal, mestinya kita tidak perlu sertifikasi halal dong pak...?"
jawabannya,
"betul sekali, akh akar. memang seharusnya yang diperlukan itu sertifikasi haram. bukan sertifikasi halal."
"like this, gan..."
i love that answer
***
kemarin malam liqo lagi.
"karena ada amanah di wilayah saya. insya allah mulai pekan depan akan ada murobbi baru. beliau calon mahasiswa s2 ke australia. jadi antum semua bisa belajar kepada beliau, biar bisa nyusul ke australia nantinya."
***
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Setuju! Tapi, masalahnya ada tidak orang yang mau dikasih label haram atau sertifikasi haram terhadap produknya, walaupun memang benar-benar produknya itu haram. tetap saja dia tidak akan mau. Ya begitulah sistem di Indonesia, yang sebenernya sederhana/simple tp dibuat sulit/rumit. Padahal yang Halal banyak dan sedikit yang haram.
BalasHapusKayaknya kemarin saya lihat deh, mbm lt.2 kan?
BalasHapusIya, sekarang ini kan kesannya semua makanan haram, kecuali yg ada aturan label halalnya.
BalasHapus@ arrahman :mungkin pemerintah bisa memaksa...? tapi ga tau juga ding
BalasHapus@ sojo: hehe...iya
@yudhi: iya pak, itu dia.
Sertifikasinya haram yang sekarang nggak ada
BalasHapusooo gitu ya...
BalasHapus@ chuin: kita adakan yuk..
BalasHapus@shafa: ya gitu deh fa
@raka: nice idea ya...?