Rabu, 26 Agustus 2009

mendamba oda nobunaga

menjelang pertengahan abad keenam belas, ketika keshogunan ashikaga ambruk, jepang menyerupai medan pertempuran raksasa. panglima-panglima perang memperebutkan kekuasaan. tapi dari tengah-tengah mereka tiga sosok besar muncul, seperti meteor melintas di langit malam.

ketiga laki-laki itu sama-sama bercita-cita untuk menguasai dan mempersatukan jepang, namun sifat mereka berbeda secara mencolok satu sama lain: oda nobunaga, gegabah, tegas, brutal; toyotomi hideyoshi, sederhana, halus, cerdik, kompleks; tokugawa ieyasu, tenang, sabar, penuh perhitungan.

falsafah-falsafah mereka yang berlainan itu sejak dulu diabadikan oleh orang jepang dalam sebuah sajak yang diketahui oleh setiap anak sekolah:

bagaimana jika seekor burung tak mau berkicau?

nobunaga menjawab, "bunuh saja!"
hideyoshi menjawab, "buat burung itu ingin berkicau."
ieyasu menjawab, "tunggu."

***
beberapa waktu kemarin, lihat wawancara di tivi tentang kasus tari pendet. yang diwawancara anggota dpd dari bali. bapak wayan. sebagaimana orang bali lainnya, beliau ini juga tidak bisa mati.

sedih mendengarnya. klaim-klaim negara lain atas kekayaan kita.
kapan ya nobunaga jadi presiden indonesia.





13 komentar:

  1. Setting jaman sengoku jidai memang banyak dipakai dalam cerita fiksi spt film, komik, dsb. Tiap cerita memang ada keberpihakan tersendiri terhadap tokohnya, sehingga kesan good guy-bad guy bisa berbeda2 antar cerita.

    Seringnya sih yg dikesankan jahat kubu Nobunaga atau Tokugawa. Kubu Toyotomi ada juga sih tapi dikit.

    BalasHapus
  2. @ fmcute: dilarang berdehem di sini. hehe

    @ yudhi: kalo presidennya ganas kyk nobunaga kan asyik ya...

    @ sugianto: apa kata dunia...?

    BalasHapus
  3. Yaah, cuman segini doang.
    Kirain bakalan panjang sampe ada kesimpulan.

    hmm...
    *himpunan mahasiswa mesin?

    BalasHapus
  4. kesimpulannya itu tadi bu, semoga suatu saat nanti ada orang seperti nobunaga yang jadi presiden indonesia. biar indonesia tu ada izzahnya.

    BalasHapus
  5. Kalo nobunaga jadi presiden,
    Kata ybs ttg klaim malay :: "bantaiiii!!"
    *eh banzai! Hehe

    Emang anggota dpd yg orang bali bilang apa?

    BalasHapus
  6. mantep to kalo presidennya nobunaga -psikopat mode on-

    wawancara ama pak wayan itu intinya sih bahwa tari pendet itu punya kita, trus pentingnya budaya bagi suatu bangsa. dll dsb.

    BalasHapus
  7. Cip-ciptaan budayamu tu dibawa ke Malaysia oleh rang-rangmu yang sudah lama jadi w.n. Malaysia. Mreka hidupkan/hormati cip-ciptaan tu di Malaysia dan smentara tu banyak rang-rang Indonesia lupa pada penghargaan atas ni-nilai/cip-ciptaan budaya sdiri dan terka-kagum pada sgala ciptaan barat dari "twist" ke dansa-dempet.

    Mreka lihat cip-ciptaan tak ada lagi di keseharian cerminan-budaya Indonesia dan mrasa perlu men "tap" dan slamatkan sebagai ciptaan budaya nusantara.

    Sikap mreka sama dengan sikap Belanda yang bawa nas-naskah lontar dari keterlantaran di Indonesia ke Belanda.

    BalasHapus
  8. Cip-ciptaan budayamu tu dibawa ke Malaysia oleh rang-rangmu yang sudah lama jadi w.n. Malaysia. Mreka hidupkan/hormati cip-ciptaan tu di Malaysia dan smentara tu banyak rang-rang Indonesia lupa pada penghargaan atas ni-nilai/cip-ciptaan budaya sdiri, terlena dan terka-kagum pada sgala ciptaan barat dari "twist" ke dansa-dempet.

    Mreka lihat cip-ciptaan tak ada lagi di keseharian cerminan-budaya Indonesia dan mrasa perlu men "tap" dan slamatkan sebagai ciptaan budaya nusantara.

    Sikap mreka sama dengan sikap Belanda yang bawa nas-naskah lontar dari keterlantaran di Indonesia ke Belanda.

    BalasHapus
  9. Tu kerna burung-budaya garuda Indonesia sudah kejangkit virus GR
    {Gede Rasa (rendah-diri pada rang-rang, bahasa, seni,budaya.} bule
    dan kini mrasa hanya jadi emprit-bengek bisu ditengah perang-budaya dunia.

    Sudah lupa jati-diri sdiri, hanya terka-kagum pada segala ciptaan/nilai/penampilan barat dan kini hanya sibuk beli krim pemutih kulit, operasi hidung supaya agak mirip bule, asyoi ber "twist" dan dansa-dempet tanpa peduli
    lagi ni-nilai dan cip-ciptaan dewek.

    BalasHapus