memasyarakatkan kembali dinar dan dirham

diciptakannya emas dan perak oleh Allah menurut Imam Ghazali adalah agar emas dan perak ini digunakan sebagai hakim atau timbangan yang adil untuk menilai barang-barang dalam bermuamalah.

berarti berfungsi sebagai alat tukar gitu yah?
semacam menjalankan fungsi uang?
yups, begitulah seharusnya. salah satu fungsinya seperti itu. emas dan perak itu kemudian dibentuk menjadi dinar dan dirham. kalo dinar itu emas 22 karat seberat 4,25 gram, kalo dirham itu perak seberat 3 gram kalo ga salah.

sayangnya, fungsi itu sekarang dijalankan oleh kertas-kertas bercap yang biasa disebut uang. yang gonjang-ganjing gitu nilainya. beda dengan dinar dan dirham yang stabil nilainya. contoh yang paling terkenal ya harga kambing, yang sejak jaman nabi muhammad sampe sekarang tetep aja pada tingkat harga 1 dinar.

hmmm....
serasa membaca geraidinar.com yah?
padahal ini kan akarmembiru.multiply.com yah.

oke deh, kita kembali ke citarasa akarmembiru.
ceritanya sabtu, 10 april kemarin saya pulang ke kudus. soalnya hari ahadnya, ada teman di jepara yang nikah. adik kelas waktu kuliah di d3 stan dulu. saya lulusan 2005 kalo beliau lulusan 2006. sekarang di kpp pma entah berapa. kalo ga salah sih antara 1-6. yang jelas di kpp pma lah ya.

teman saya ini mempelai pria, the bridegroom. menikah dengan wanita, yang kalo dilihat dari alamat yang ditulis di undangan sih, masih terhitung warga desa yang sama.

maharnya...???
nah ini yang unik. pake dirham, teman-teman. ga pake uang rupiah. 19 dirham. terdiri dari 11 koin pecahan 1 dirham, ama 4 koin pecahan 2 dirham. disesuaikan dengan tanggal 11 bulan 4 sebagai tanggal pernikahan beliau.

emg banyak yang kayak gitu sih ya, menyesuaikan mahar dengan tanggal pernikahan. cuman yang pake dirham ini yang belum biasa. biasanya kan pada pake rupiah.

yang pake dinar...? hmmm...saya belum pernah lihat deh.
tapi bakalan berat juga tuh kalo pake dinar. secara, 1 dinar itu nilainya sekitar 1,4 jutaan. apalagi kalo menikahnya tanggal 31 desember. bakalan lebih berat lagi. butuh 31 dinar buat mahar.

kalo yang pake dinar mungkin bisa diatur agar tanggal pernikahannya disesuaikan dengan mahar yang mampu dibayar. mungkin tanggal 1 januari bisa jadi pilihan yang paling masuk akal. hehe

kesimpulannya: kapanpun anda akan menikah, dan bagaimanapun metode mahar anda (mahar ikut tanggal pernikahan ataupun tanggal pernikahan ikut mahar), dinar dan dirham harus kembali menjadi uang kita. dan mari kita ikut berpartisipasi dalam mewujudkannya. langkah sederhana seperti yang dicontohkan teman saya dengan memakai dirham sebagai mahar itu bisa ditiru. kalo emang udah terlanjur menikah, ya udah nikah lagi aja lah. cuman kalo untuk nikah yang kedua dan seterusnya pake maharnya dinar atau dirham.
;p