puncak-puncak piramida: meet the leaders

ada sebuah permainan tidak biasa yang dulu suka kami mainkan ketika masih menjadi mahasiswa baru. piramida manusia. kami bersusun-susun membentuk piramida. tidak tinggi. hanya ada tiga tingkat.

hanya ada satu orang di tingkat ketiga. ada sekitar lima orang di tingkat kedua. dan sisanya ada di bawah. menyangga kami yang ada di tingkat kedua dan ketiga. saling bersusunnya mirip orang panjat pinang. hanya saja disana tidak ada batang pinang sebagai pegangan. sehingga menjaga keseimbangan menjadi suatu hal yang sangat penting.

***
sebagai bagian dari mata kuliah kepemimpinan dan negosiasi, sebuah kunjungan ke beberapa instansi terkenal diadakan. bank dunia, bursa efek indonesia, dan kantor akuntan publik pricewaterhouse coopers. kami dipertemukan dengan puncak-puncak piramida di masing-masing instansi tersebut. tidak semuanya benar-benar di puncak sih. tapi paling tidak mendekati puncak lah. kebetulan semuanya alumni stan.

di kap pricewaterhouse coopers, kami bertemu bapak dwi daryoto, angkatan 1983 kalo ga salah. beliau salah satu partner di kap tersebut. dalam salah satu slide yang ditampilkan dalam kunjungan itu, dimunculkan gambar piramida struktur organisasi jabatan di kap. dan ternyata jabatan partner yang beliau sandang itu ada di puncak dari piramida tersebut.

di bursa efek indonesia, puncak piramida juga sedang dipegang oleh alumni stan. bapak ito warsito, kelahiran wonosobo. alumni 89 kalo ga salah. sayangnya kami tidak sempat bertemu beliau, karena beliau sedang bertugas ke luar negeri.

di bank dunia, kami sempat bertemu dengan tiga eksekutif disana. pak unggul angkatan 84, pak amin subekti angkatan 89 dan pak amin sunaryadi angkatan 79. nama yang terakhir ini merupakan tokoh besar kpk periode taufikurrahman ruki.

***
sungguh suatu pengalaman yang mengesankan. bertemu dengan pemimpin-pemimpin besar yang ternyata masih satu almamater. ini menjadi pembuka mata kami bahwa alumni stan bisa menjadi apapun.

namun kunjungan itu juga bukan sebuah ajakan dari beliau-beliau kepada kami untuk kemudian keluar dari pns dan berkarir di luar. tetapi lebih pada sebuah pemberian motivasi untuk berkarya secara profesional dimanapun kami berada.