Kamis, 01 Desember 2016

sido mancal

tidak sampai seminggu yang lalu, ada salah seorang tetangga yang meninggal dunia. beliau beragama islam. sehingga penanganan jenazahnya dilakukan secara islam. beliau meninggal dunia sekitar maghrib dan sekitar pukul delapan malam, jenazah telah selesai dimandikan dan dikafani. para pentakziah bergantian menyalati malam itu juga. bergelombang, sedikit demi sedikit, karena keterbatasan ruangan. menurut keterangan pihak keluarga, jenazah akan dimakamkan setelah dhuhur keesokan harinya.

singkat cerita, bada dhuhur keesokan harinya pun tiba. jenazah kemudian dimakamkan di pemakaman. saya melihat beberapa nisan di pemakaman tersebut. dari tanggal meninggal yang tertulis di nisan-nisan itu, ternyata ada beberapa yang meninggal dalam beberapa hari berturut-turut sebelum meninggalnya tetangga saya tersebut.

***
walaupun pengurusan jenazah termasuk di dalamnya menyalatkan dan mengiringkan ke makam hukumnya "hanya" fardlu kifayah, rasulullah saw pernah bersabda bahwa pahala menyalati jenazah adalah sebesar emas satu qirath dan pahala mengiringkan jenazah ke pemakaman adalah sebesar emas satu qirath. ketika para sahabat bertanya ukuran satu qirath tersebut, rasulullah menjawab bahwa satu qirath adalah seukuran gunung uhud.

dapat dibayangkan, emas sebesar gunung uhud. itu emas yang sangat banyak sekali. karena besarnya ukuran gunung uhud. bahkan seandainya hari ini kita memiliki emas sebesar satu bongkahan batu dari gunung uhud saja, rasanya itu akan cukup untuk segera pensiun dini.

gunung uhud terletak di madinah, dan terkenal karena menjadi tempat berlangsungnya perang uhud. perang besar kedua setelah perang badar. perang ini ditandai dengan syahidnya hamzah bin abdul mutthalib, salah satu paman nabi yang gagah berani. dan di perang ini juga, umat islam menderita kekalahan karena ketidaktaatan pasukan pemanah terhadap perintah rasulullah untuk tetap bersiaga di bukit rumat (bukit kecil di samping gunung uhud).

awalnya, pasukan islam sudah menang dan kafir quraisy lari tercerai berai. pasukan islam kemudian berebut rampasan perang. pasukan pemanah yang bersiaga di bukit rumat tergoda untuk ikut berebut rampasan perang tersebut. panglima kafir quraisy, khalid bin walid (ketika itu belum masuk islam) mengetahui hal ini. kemudian ia bersama pasukannya mengendarai kuda memutar dan mengambil alih bukit rumat. dari situ kaum kafir quraisy kemudian berbalik memenangkan peperangan.

***
hal ihwal mengendarai kuda ini sendiri tentu tidak bisa dilepaskan dari peperangan dan para pejuang islam pada jaman dahulu. berkuda menjadi salah satu dari tiga hal selain berenang dan memanah yang diperintahkan rasulullah untuk diajarkan kepada anak-anak kita. di jaman ini, mengajarkan anak untuk berkuda tentu menjadi suatu tantangan tersendiri. yang pertama tentu karena sebagian besar kita tidak mahir berkuda, dan yang kedua tentu juga karena kita tidak memiliki kuda.

ini patut menjadi renungan tersendiri untuk umat hari ini. karena jangankan mengajarkan anak-anak untuk berkuda seperti yang diperintahkan rasulullah, kuda saja kita tidak punya. naik kuda saja kita tidak pernah. kalau memang kuda saja kita tidak punya dan naik kuda saja kita tidak pernah, rasa-rasanya sampai lebaran kuda pun, kita tidak akan bisa mengajarkan anak-anak untuk berkuda seperti perintah rasulullah tersebut.

***
tentu kita bergembira dengan adanya tempat-tempat seperti misalnya branchsto yang pernah dikunjungi sekolah anak saya, yang walaupun tidak mengajarkan berkuda dalam konteks sebuah keterampilan, tapi setidaknya mengenalkan anak-anak dengan kuda dan berkuda. terdapat kuda berukuran besar dan kecil yang dapat disewa. kuda yang tersedia untuk dikendarai anak saya dan teman-temannya sesama anak tk tentu kuda-kuda ukuran kecil yang lucu. dengan surai rambut dikepang yang menambahkan kelucuan kuda-kuda itu.

tapi hati-hati, jangan pernah berdiri di belakang kuda, karena bila marah atau tidak nyaman, kuda-kuda itu akan menendang ke belakang dengan kaki belakangnya. dan jangan ditanya kekuatan tendangannya. karena pernah ada berita tenggelamnya sebuah kapal kayu pengangkut ternak di indonesia timur karena kebocoran kapal akibat ditendang oleh salah satu kuda yang diangkutnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar