Rabu, 04 September 2013

tukang bubur yang ditukar

saya tidak menyempatkan melihat awal episode sinetron tukang bubur naik haji malam ini. karena itu jangan ditanya episode berapa tayangan malam ini. mungkin sudah lebih dari 820. mengingat sekitar empat atau lima hari kemarin sudah memasuki episode yang ke-812 dan 813.

masih saja diputar pada prime time dan masih saja menyedot banyak iklan. memang ini sinetron dengan rating yang tinggi. makin tinggi rating, makin prime jam tayangnya, makin banyak iklannya, makin awet ditayangkannya. inilah televisi.

konon kabarnya, metode di koran atau majalah sedikit lebih baik. tidak hanya rating, news value menjadi pertimbangan suatu berita dimuat di koran atau majalah. apakah suatu berita mampu memberi inspirasi bagi audiens atau tidak, masih menjadi pertimbangan. jadi tidak melulu hanya masalah rating.

contoh kasus, apa yang terjadi di media gosip cek & ricek yang tayang di televisi dan tabloid. ada acara gosip berjudul cek & ricek di rcti, dan ada pula tabloid cek & ricek. mereka berasal dari sumber yang sama. memakai logo yang sama pula. akan tetapi, ada perbedaan konten. itu tadi, cek & ricek di tivi hanya melihat rating, sementara cek & ricek tabloid memperhatikan news value-nya juga.

masih belum konkret contohnya? baiklah, saya konkretkan saja. berita-berita tidak penting mengenai ustadz solmed sering muncul di cek & ricek versi televisi. akan tetapi, berita dengan tema yang sama jarang muncul di tabloid cek & ricek.

***
kembali ke sinetron tukang bubur naik haji. terus terang saya bukan penggemar sinetron, termasuk sinetron yang satu ini. nonton pun hanya karena memang channel itulah yang sedang dinyalakan. tentu saja, pada dasarnya saya akan lebih suka mengambil remote dan menukar channel sinetron ini dengan channel talk show-nya rhenald kasali atau tung desem waringin.

benar sekali, beberapa bulan yang lalu, prime time di tvri diisi dengan acara talkshow-talkshow bermutu. malam jam delapan sampai dengan jam sembilan. mulai hari senin yang diisi talkshow-nya sugeng sarjadi, selasa rhenald kasali, rabu ga terlalu bagus, kamis ary ginanjar agustian dan jumat tung desem waringin.

benar-benar tayangan yang menginspirasi. sayangnya, itu terjadi beberapa bulan yang lalu. seiring berjalannya waktu, satu persatu tayangan itu menghilang. diawali dengan tung desem waringin di jumat malam, disusul ary ginanjar di kamis malam, dan sugeng sarjadi di senin malam. satu-satunya yang masih bertahan adalah talkshow rhenald kasali di selasa malam.

sampai kemarin malam pun masih tayang talk show-nya. hanya saja, terus terang saya mulai khawatir kalau rhenald kasali akan segera menyusul tung desem waringin, ary ginanjar dan sugeng sarjadi, mengingat episode yang ditayangkan kemarin adalah ulangan dari episode yang sudah pernah ditayangkan beberapa bulan yang lalu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar