Kamis, 04 November 2010

kemiringan melintang

saya rasa, kegiatan membaca biografi adalah kegiatan yang sangat bermanfaat. biografi orang-orang sukses boleh, orang-orang tidak sukses juga boleh. orang-orang baik boleh, orang-orang jahat pun boleh-boleh saja. semuanya akan sangat bermanfaat. ya, kan katanya pengalaman adalah guru yang terbaik. dan kalo bisa sih, belajarnya dari pengalaman orang lain saja.

tentang perjuangan orang-orang sukses, mereka-mereka yang pernah menjadi nomor satu di bidangnya, mereka yang pernah mencapai puncak karirnya, ada satu kesamaan. mereka memulainya dari bawah. memulai karir dari bawah, berjuang, dan akhirnya mencapai puncak. begitulah.

tapi ternyata, ada juga anomalinya. ini saya temukan ketika melewati jalan bintaro utama 5 di depan kampus stan. ternyata ada juga karir yang tidak dimulai dari bawah. benar-benar ada karir yang dimulai dari atas. karir sebagai tukang gali. hehehe
entah itu tukang gali sumur, tukang gali kuburan, atau tukang gali jalan seperti yang sekarang sedang berlangsung di jalan bintaro utama itu.

akibatnya, bisa ditebak. jalan menyempit, debu kemana-mana. bahkan ada beberapa pengguna jalan yang memakai masker seperti yang dipakai para pengungsi merapi. (btw, udah pada nyumbang korban merapi kan?)

itu ketidaknyamanan di jalanan di depan kampus stan hari-hari ini. di jalanan di sisi belakang kampus stan pun keadaan tidak lebih nyaman. sedang ada pengecoran jalan untuk menggantikan aspal yang sudah rusak parah. pengecorannya satu sisi-satu sisi. sisi kiri dulu dicor, sisi kanan difungsikan seperti biasa. akibatnya, macet juga. jalanannya pake sistem buka tutup.

memang hari-hari ini macet, tapi semoga hasilnya awet. tidak seperti jalan aspal yang tiap musim hujan selalu rusak. mengenai rusaknya jalan tiap musim hujan ini, ada teori kemiringan melintang yang diungkapkan seorang ahli konstruksi. menurut beliau salah satu penyebab rusaknya jalan adalah tidak adanya kemiringan melintang pada konstruksi jalanan kita. kemiringan melintang ini bisa dijelaskan sebagai berikut; jika kita melakukan irisan pada sebuah jalan, kemudian tampak sisi kiri jalan, kanan jalan dan tengah jalan, maka seharusnya ketiganya tidak lurus, tapi miring, dengan sisi tengah jalan sebagai titik tertinggi, dan sisi kiri dan kanan sebagai titik terendah.

tujuannya agar ketika hujan, air dapat mengalir ke sisi kiri dan kanan jalan. dengan asumsi ada selokan air di sisi kiri dan kanan jalan, air kemudian tidak akan menggenangi jalan. air yang menggenangi jalan beraspal akan merusak aspal itu dengan cara meresap ke dalamnya. sesuai dengan salah satu sifat air yang mampu meresap melalui celah-celah kecil.

***
jadi ya gitu deh, sedang tidak nyaman jalan-jalan di seputaran kampus stan hari-hari ini. eh tunggu-tunggu, kampus stan kampusnya gayus itu maksudnya? yups, tepat sekali. dan omong-omong tentang gayus, kemarin lusa saya dapat ide aneh ketika sedang berada di tempat tukang fotokopi di dekat kampus stan.

saya: "wah pak, berarti bisa jadi gayus dulu pernah fotokopi di sini ya?"
bapak: "iya mas. malah dulu skripsinya di sini."
s: "oalah, kok masih inget pak?"
b: "iya, suaranya itu lho khas banget."
s: "dulu gimana, udah mewah gitu gayanya?"
b: "nggak kok, biasa aja."









27 komentar:

  1. apanya yang miring? kayaknya lebih tepatnya teori jalan menggembung deh (kan yang bagian tengahnya yang lebih tinggi to?)
    yaaaaaaaaaaaaaaaah berarti sekarang jadi jarang keluar2 ya....
    padahal diriku jadi semakin jarang berseliweran di kampus ni

    BalasHapus
  2. ssssst jangan ngomongin diriku dan dirimu juga he

    BalasHapus
  3. hmmm katane kan berhubungan lurus antara kemajuan karir dan kemajuan.... perut he

    bdw masih sepi amat... mana teman2mu yang lain.... wah, sekarang kau ditinggal sendiri

    BalasHapus
  4. wah, pak ali masih ngampus aja...
    bukannya skripsi udah rampung, pak?

    BalasHapus
  5. dia sedang mempersiapkan "hal lain yang akan menjawab pertanyaan bodohnya", mb ute

    BalasHapus
  6. wah... beneran ya...
    berarti bener dong titipan pertanyaan saya lewat anggi kemarin....
    barakallah pak ali...

    BalasHapus
  7. upssss kebiasaan ngember sebelum hari H... tunggu kabar selanjutnya aja ya...
    afwan, pak Ali...
    peace ^_*

    BalasHapus
  8. meng-hardcover-kan skripsi te.
    masih ada uks nih. mohon doanya yak...

    BalasHapus
  9. wedew...pertanyaan bodoh?
    apakah istilah itu sudah diakui kamus besar bahasa indonesia?

    BalasHapus
  10. pertanyaan yang manakah?
    titipan untuk membungkus yang ada tuh. :p

    BalasHapus
  11. yah, masa depan kan kita tak tahu. let's see.
    :p

    BalasHapus
  12. ralat, maksud saya gini:
    anas dengan ute boleh nyusul deh...
    kami siap membantu. wkwkwkwk

    BalasHapus
  13. haha...ute cerdas. saya bantu jg deh kalo itu. ada soal usm tahun 2009 nih kalo mau.

    BalasHapus
  14. secara tersirat pak ali mengakui "sesuatu yang lain" berarti

    BalasHapus
  15. speechless-nya jgn sambil melongo lho ya. jadi bikin kelihatan kurang cerdas. wkwkwk...
    speechless-nya sambil senyum aja deh.

    BalasHapus
  16. emang gitu kok... kapan sih aku nggak tersenyum? aku meneladanimu, duhai kabid...

    BalasHapus
  17. terima kasih telah meneladaniku.
    emang aku kabid teladan sih.

    BalasHapus
  18. gak ada gelar secara resmi dan diakui tuh... masih mending cuman aku yang mengakui :P

    BalasHapus