Senin, 29 Juni 2009

tembok ratapan

sebenarnya kurang tepat juga sih kalo disebut tembok. tempat menempel ip itu lebih tepat disebut jendela. sedangkan kata ratapan sendiri juga masih relatif. ada yang meratap ada yang tidak. entah siapa yang memulai menyebut tempat itu dengan tembok ratapan. saya hanya ngikut-ngikut saja. tapi saya pikir akan benar-benar menjadi ratapan melihat ip yang hanya senilai konstanta penghitung luas lingkaran. duh gusti paringono sabar.

11 komentar:

  1. mabruk dgn IP itu Mas..

    semangat!!

    BalasHapus
  2. 'phi'?
    Masih mending, daripada sebesar bilangan natural (e)

    BalasHapus
  3. konstanta penghitung luas lingkaran? itu mah gede... (^_^)
    Selamat, ya...

    BalasHapus
  4. @ syifarah: semangat....!!
    @ pewaris: bilangan natural iku piro pak?
    @ qq: still waiting bu. yg kemarin tak tolak mentah2.
    @ yeptirani: kalo dipikir2 iya juga sih ya. mari bersyukur...
    @ sakura: semangat...!!!
    @ chuin: meratap sambil loncat2...
    @ leila: iya bu...

    BalasHapus