berbagi suami

"shofi mana rif...?"
"pergi ama wahid ke rumah imam. nyamperin imam."
.....
"fi, lagi dimana?" saya berbicara di telepon
"di rumah imam. nunggu dia mandi. ini sambil ngopi2."
"cepetan. keburu sore lho."
....
akhirnya shofi balik. boncengan sama wahid. seperti tadi pas berangkat.
"imamnya mana...?"
"ga jadi ikut. pas mau berangkat tadi, ditangisin ama anaknya."
....
cerita lebaran lalu. pas hari keempat, ada reuni kecil-kecilan anak-anak yang pas 1997/1998 jadi warga 3c mts negeri kudus. ngumpul2, ngobrol2 mpe puas, terus sorenya silaturrahim ke rumah wali kelas.

lumayan. dari 50 siswa (semuanya siswa, ga ada siswi) lebih dari 10 orang yang datang. hanya saja, akan lebih baik lagi kalo bertambah lagi. jadilah ada beberapa orang yang bertugas nyamperin beberapa teman yang belum dateng.

salah satu yang disamperin, imam itu tadi. sayang, akhirnya imam ga bisa ikut. karena ditangisin anaknya itu tadi. sebelumnya kami pikir istrinya yang tidak akan rela berbagi suami. ternyata anaknya yang tidak rela berbagi ayah.