atas apa yang telah dilakukannya terhadap saya, sudah seharusnya saya marah dan membenci dirinya. tapi apalah daya, saya hanya seorang laki-laki, yang tak berdaya menghadapi sebuah senyuman dan segenap pesona dari seorang wanita cantik seperti dirinya.
***
sabtu sore kemarin, ketika ia meminjam telepon seluler saya tanpa permisi terlebih dahulu dan kemudian bermain-main dengannya, saya tidak marah sama sekali. dia menatap saya tanpa perasaan bersalah sama sekali, dan saya hanya seorang laki-laki biasa. yang tak berdaya menghadapi sebuah senyuman dan segenap pesona dari seorang wanita cantik seperti dirinya.
kemudian, beberapa saat setelah ia meninggalkan rumah saya, barulah saya menyadari telepon seluler saya itu menghilang bersama kepergiannya.
saya hampir marah. tapi saya mengurungkannya. saya tidak bisa marah kepadanya. saya hanya seorang laki-laki biasa. yang tak berdaya menghadapi sebuah senyuman dan segenap pesona dari seorang wanita cantik seperti dirinya.
***
kemudian, ketika tadi pagi dia datang lagi tanpa menunjukkan wajah dan perasaan bersalah sama sekali, sayapun lagi-lagi tidak bisa marah kepadanya. bahkan setelah dengan entengnya dia mengatakan telah meninggalkan telepon seluler itu di suatu tempat. suatu tempat yang ternyata setelah kami cari bersama-sama, masih tidak ketemu juga itu telepon seluler.
sementara waktu hilanglah telepon seluler saya.
tapi, masih juga saya tidak bisa marah kepadanya. saya hanya seorang laki-laki biasa. yang tak berdaya menghadapi sebuah senyuman dan segenap pesona dari seorang wanita cantik seperti dirinya.
padahal sudah seharusnya saya marah kepadanya. sangat marah. ini menyangkut pesawat telepon seluler 1,9 jutaan dan sebuah kartu sim yang telah dua tahun setengah ini menjadi identitas selular saya.
***
dia benar-benar memanfaatkan potensinya untuk membuat saya tidak berdaya memarahinya. dia berlaku tidak fair.
***
untunglah, kemudian sepupu saya datang. dan kemudian membantu mencari dan kemudian dengan cepat menemukan hape saya yang hampir hilang itu.
ga sampai 5 menit nyari. udah ketemu tuh hape.
sakti juga nih sepupu saya. apa gara-gara mau nikah ya?
sepupu saya emang akan menikah bulan depan.
tapi saya pikir ga ada hubungannya sih. kebetulan aja kali. bisa menemukan hape itu kurang dari 5 menit.
padahal saya, ibu saya, dan kakak saya sudah nyari-nyari kesana kemari.
yang ngilangin ga ikut nyari?
ah, dia sih lagi asyik makan permen, main gasing, ama main-main mainan yang biasanya dimainkan anak perempuan berusia 3 tahun 4 bulan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Keponakanmu ya li?
BalasHapusyups...
BalasHapusduh, lupa masukin kata keponakan dalam postingan.
ntar pada dikira anakku lagi. hehehe
hahahaha....aku dah mau protes aja kalau ceritanya absurd!
BalasHapus*eh, ngomong2 sekarang aku sedang tersenyum lho :-)
makin 'kedinginan' aja kayaknya ni Mas :)
BalasHapusLucuuu
BalasHapus:D
lalu, apa daya kami karena kami perempuan? lhoh!
BalasHapus@ prita:
BalasHapushahaha...ga absurd dunks...
@ ainal:
BalasHapusprikitiew....
apa dayamu karena kamu laki-laki.
@ zarah:
BalasHapusayo ketawa....
:D
@ ute:
BalasHapusduh....berarti laki-laki dan perempuan sama-sama tidak berdaya dunks.
trus siapa yang berdaya? listrik doang kali.
Hebat..
BalasHapusWaktu dibaca agak gmn gitu...kq nyambung?ga ali bgt kan?
Tp..ternyata..nilai aliismenya masih terasa jg kq pada akhirnya.
Good..good...
diriku hampir kehilangan identitas yo la?
BalasHapushuhuhu...
ah, tapi ini penipuan..lha disitu ditulis 'wanita' kok?
BalasHapuspenipuan gmn? ponakanku itu bener2 wanita kok.
BalasHapusdia kan bukan seorang pria, jadi dia adalah seorang wanita.
eh, tapi sebenarnya mungkin bisa saja ada kategori lain selain pria dan wanita.
BalasHapuskategori pria wanita. prita.
hihihi....
piss \ /
he-eh...iya2in aja deh...hahahahahaha
BalasHapushehe
BalasHapusanakmu li?
BalasHapusnah kan...lupa masukin kata-kata keponakan dalam postingan itu.
BalasHapusponakanku. cantik lho.
:p
haduh... menjebak... endingnya gak bisa ditebak... oh aliisme.... kau begitu hebat... =bukan mas alinya ya=
BalasHapushaha...untung aja yg mau ilang tu hape yang lama yang pecah-pecah itu.
BalasHapuscoba kalo yang baru, segala pesonanya bakalan tidak mampu menjinakkan diriku.
hmmm coba nanti saat balik... pesonaku pasti lebih kuat =sang penyabet hp=
BalasHapushuh, sori ya..
BalasHapusmasih baliknya. 2 minggu di rumah pokoke.
Mm, mnrt saya malah, ketebak banget!
BalasHapusPaling"an gitu, kl ga adik, anak kecil, ponakan, sepupu, ibu, ya saudara.
Biasa.
Yg bikin penasaran c, bkn ceritanya.
Ya itu td, konsisten ga dgn aliisme.
waaaah...
BalasHapuslala ini, gayanya dah kyk kritikus sastra aja.
sastra aliisme.
Hehe...bikin ga spaneng
BalasHapuspesonaku... kau tak rindu? hehehe
BalasHapusya juga deng... meralat komment saya
BalasHapus@ lala:
BalasHapusspaneng? temennya peneng?
@ anas:
BalasHapussudah menebak seperti lala?
waaah...akan aku buatkan karangan yang tidak mudah ditebak deh.
Iya...ayo buat yg lebih seru!
BalasHapusYang benar"lepas dr pakem.
coba menulis yang model skripsi kayak yang patah hati itu.
BalasHapussusah euy. ga langsung jadi. kayaknya mpe 3X revisi baru posting.
Dosbingnya siapa?
BalasHapuspak zuhri syurani.
BalasHapusIkutan ah...
BalasHapuscepetan dung kebelet nih
BalasHapus@ lala: ngarang model skripsi? mending kerjain skripsiku aja deh.
BalasHapus@ anas: tuh yang ruang hampa udah baca belum?
ntar....
BalasHapusngga..
BalasHapus