mengejar bayangan

terus terang, saya orang yang tidak terlalu suka dengan tim. saya tidak percaya dengan segala omongan besar tentang tim. saya seorang penyendiri. saya nyaman dengan kesendirian saya. dan semakin hari, saya merasa semakin nyaman dengan kesendirian saya.

sayangnya, saya hanya orang kecil. yang musti ngikut sistem. sistem yang salah satunya mengharuskan saya untuk bergabung dalam tim. dalam kelompok. seperti dalam perkuliahan semester ini. hampir semua mata kuliah semester ini, membagi kami dalam kelompok-kelompok. termasuk mata kuliah seminar pemeriksaan pajak.

rabu, 7 april kemarin, dalam rangka mengerjakan tugas kelompok mata kuliah seminar pemeriksaan pajak tersebut, kelompok kami berkumpul di rumah salah seorang teman. teman yang kami datangi ini sudah menikah dan sudah mempunyai seorang anak. affan namanya. nama anaknya ya.

kebetulan sekali, ternyata tanggal 7 april kemarin itu, affan berulang tahun yang pertama. jadilah di rumah teman saya itu cukup rame dengan kehadiran beberapa sanak keluarga beliau, termasuk bapak ibu dan bapak ibu mertua teman saya itu, yang datang jauh-jauh dari semarang dan surabaya untuk merayakan ulang tahun affan, cucu tersayang.

hmmmm...
saya jadi ngiri juga sama affan. gimana ga ngiri, pas terakhir saya ultah bulan kemarin, cuma ada 3 orang yang ngucapin selamat ulang tahun. ralat, tepatnya 2 orang dan 1 mesin. bandingkan dengan affan yang mpe jauh-jauh didatengin ma simbah-simbahnya.

yang mesin ngucapin selamat ulang tahun itu, mesin kepegawaian di djp. jadi pas saya buka email saya yang berdomain djp, ada ucapan selamat ultah disitu.

oke, kembali ke tema.
dalam usia 1 tahun itu, memang affan belum bisa berjalan, tapi beliau terbiasa minta di"tetah." semacam minta dituntun gitu lah ya. pernah pada suatu hari, affan itu minta ditetah di jalanan. kebetulan sudah ada bayangan dirinya akibat adanya sinar matahari. rasa penasaran mendorong affan untuk terus mengikuti bayangannya itu. bisa dibayangkan, tidak akan terkejar lah bayangan itu. teman saya cerita, affan mpe nangis-nangis ketika setengah dipaksa diajakin pulang.

mengamati affan, timbul pertanyaan besar dalam diri saya. tentang ngesot. ceritanya kan si affan ini dalam tahap tetah ya, jadi diperkirakan selanjutnya akan bisa berjalan sendiri. nah, saya iseng bertanya, apakah sebelumnya affan melewati tahap ngesot terlebih dahulu.

ternyata tidak.

dan sepanjang yang saya ingat, mengamati keponakan-keponakan dan bayi-bayi yang lain, saya tidak pernah melihat anak-anak kelahiran tahun 2000-an kesini yang melalui tahap ngesot itu dalam fase menuju bisa berjalan sendiri.

fase ngesot telah punah....???