klompencapir

masih ada yang ingat dengan akronim ini?
akronim ini sempat begitu populer waktu indonesia masih dipimpin ama pak harto. waktu cuma ada satu stasiun televisi di indonesia, tvri.

ya, klompencapir itu emang programnya pak harto yang biasa disiarin pake tvri. kalo dipanjangin, klompencapir itu kelompok pendengar, pembaca dan pirsawan.

berita di tivi tentang pengumuman kelulusan UN anak-anak sma beberapa waktu kemarin mengingatkan saya pada klompencapir ini. pengumuman ketidaklulusan lebih tepatnya. kasihan lihat anak-anak yang pada ga lulus UN itu. pada nangis, mpe ada yang pingsan segala. kayak habis harapan gitu. padahal mereka itulah pemimpin-pemimpin masa depan kita. masa depan mereka masih panjang. hanya saja, untuk sekarang ini, mereka masih anak-anak, secara mental mereka masih lemah.

padahal kalo dipikir-pikir, sebenarnya semua anak itu pinter lho. setidaknya punya potensi untuk pinter. kalo kemudian potensi pinter itu tidak muncul, kita-kita orang dewasa inilah yang salah. tidak mampu memunculkan potensi mereka.

adik-adik kita itu semua manusia. setiap manusia punya keunikan tersendiri. termasuk dalam cara belajarnya. ada yang tipe pendengar, pembicara ataupun tipe pirsawan.

kayak klompencapir aja ya.
hehe...emang.
tipe-tipe cara belajar itu agak maksa juga sih sebenarnya. biar pas ama klompencapir.
:p

ya, saya hanya ingin menekankan bahwa ada perbedaan tipe belajar dari masing-masing anak. saya kira sangat mungkin tipe itu belum terakomodasi dengan baik oleh sistem pendidikan kita. akibatnya, mereka tidak memperoleh hasil yang optimal. terus mereka tidak lulus. dan karena mereka masih anak-anak, mental mereka masih lemah, jadi kayak orang habis harapanlah mereka saat tidak lulus itu.
gitu..

***
ah, tapi ngapain juga mikir berat-berat kayak gini. toh saya juga bukan menteri pendidikan nasional.
biarin aja lah. terjadilah apa yang terjadi.
why do i suppose to care?