Sabtu, 24 Desember 2016

kasih ibu

sekarang hari sabtu, 24 desember 2016. dua hari berlalu sejak tanggal 22 desember yang diperingati sebagai hari ibu. beberapa hari sebelum tanggal 22 desember, seorang tetangga datang ke rumah pagi-pagi untuk mengembalikan mangkok. kebetulan anak saya yang menerima, karena hari itu sedang liburan panjang. mangkoknya dibungkus dengan plastik. tetangga menyerahkan mangkok kepada anak saya sambil berujar,"ini mangkoknya, kasih ibu ya kak." dan anak saya pun melaksanakannya. anak baik.

***
baiklah, mari kembali ke tanggal 22 desember. menurut sejarah tanggal 22 desember dipilih sebagai hari ibu mengingat pada tanggal 22 desember 1928 dilaksanakan kongres perempuan indonesia yang pertama di jogja. melihat tahun penyelenggaraan kongres itu, kita tidak akan heran bila kongres ini merepresentasikan semangat juang perempuan indonesia di bidang pergerakan nasional.

mengingat latar belakang pemilihan tanggal 22 desember yang ternyata indonesia banget tersebut, kita akan memahami bila waktu yang diperingati sebagai hari ibu di negara-negara lain ternyata bukan tanggal 22 desember. ada negara-negara yang memperingati hari ibu di bulan mei ada pula yang memperingatinya di bulan maret.

entah sejarah menuliskan atau tidak, saya yakin sekali ada alasan tertentu di balik pemilihan waktu-waktu seperti bulan mei atau bulan maret untuk diperingati sebagai hari ibu di negara-negara lain tersebut.

saya berharap sejarah menuliskannya, karena jika ternyata sejarah tidak menuliskannya, ini akan menguatkan pendapat agak miring seseorang tentang sejarah dan menyatakan sisi kelam dari sejarah bahwa "tidak semua yang terjadi dituliskan dalam sejarah, dan tidak semua yang dituliskan dalam sejarah adalah benar-benar terjadi."

ada lagi pendapat agak miring tentang sejarah bahwa sejarah hanya ditulis oleh para pemenang. jadi, ya suka-sukanya para pemenang mau menulis apa di lembaran-lembaran sejarah. syukur-syukur kalo mereka menulis fakta-fakta yang sebenarnya terjadi.

***
dua pendapat agak miring tentang sejarah yang patut kita pertimbangkan. tapi tentu dua hal itu tidak lantas mengubah arti penting sebuah sejarah. arti sangat penting bahkan. sehubungan dengan arti penting sejarah, seorang ahli menyatakan bahwa kegemilangan dan kehancuran mengalami bentuk pengulangannya. hanya setting waktu, tempat dan para pelakunya yang berubah. tapi sebab-sebab kejayaan dan kehancuran selalu bertolak pada sisi-sisi nilai yang sama.

jika semua pendapat di atas kita percayai, bahwa sejarah itu penting tapi ternyata banyak cerita sejarah yang dapat diragukan, apa solusinya? hilangkan keraguan, cari keyakinan akan kebenaran sebuah cerita sejarah. salah satu cara mungkin dengan mengendarai mesin waktu dan melihat langsung peristiwa sejarah tersebut sehingga kita yakin bahwa cerita sejarah tersebut benar adanya.

sayangnya mesin waktu belum ada. kita belum bisa mengecek keberadaan peristiwa sejarah secara langsung untuk menghilangkan keraguan akan kebenaran sebuah peristiwa sejarah. cara kedua yang lebih mudah tentu saja membaca sejarah dari buku yang tidak ada keraguan di dalamnya.

misalnya sejarah di dalam al quran. tinggal dibaca, perhatikan setting waktu, tempat dan para pelaku, serta sebab-sebab kejayaan atau kehancurannya. beri perhatian lebih pada sebab-sebab kejayaan atau kehancuran, karena hal ini yang akan mengalami pengulangan. setting waktu, tempat dan pelaku boleh tidak terlalu diingat, mengingat bisa saja kita nanti yang akan jadi pelakunya.



Minggu, 04 Desember 2016

1000 tahu bulat

saya menuliskan ini dengan ditemani segelas kopi. segelas kopi yang hitam seperti malam, panas seperti musim, dan manis seperti jari yang biasa saya gunakan untuk absen di mesin finger print di kantor yang dulu. saya sudah pindah kantor, dan mesin absen di kantor yang baru menggunakan pendeteksi wajah. tapi tentu tidak sopan bila mengatakan bahwa kopi yang menemani saya malam ini adalah kopi yang hitam seperti malam, panas seperti musim, dan manis seperti muka yang saya gunakan untuk absen di mesin absen.

sekarang 4 desember 2016. ini waktu yang indah untuk para pecinta bola. terutama bila ia orang indonesia dan fans chelsea. indonesia baru saja menang tipis 2-1 atas vietnam di semifinal i piala aff 2016 dan chelsea baru saja menang 3-1 atas manchester city di premier league. selain itu, tanggal ini juga bersejarah buat saya mengingat enam tahun lalu, pada tanggal inilah saya melangsungkan pernikahan. saya ucapkan selamat untuk diri saya sendiri dan istri.

***
jumat kemarin, 2 desember 2016 memberikan makna baru bagi angka 212. bila selama ini angka 212 identik dengan pendekar (maaf) agak sableng bersenjata kapak dengan monyet kesayangannya, maka tahun ini angka 212 identik dengan aksi super damai jutaan umat islam di kawasan monas.
eh, tunggu dulu, sejak kapan pendekar 212 memelihara monyet?
oh iya maaf, salah sinetron saya.
ternyata yang memelihara monyet itu si buta dari gua hantu, bukan wiro sableng. kliwon nama monyetnya.

baiklah, kembali ke aksi super damai 212 monas. bila hari itu kita tiba di bundaran hi sekitar pukul 10.30 wib, maka kita perlu berjalan kaki untuk menuju monas. mengingat jalan thamrin arah ke monas sudah ditutup bagi kendaraan. tak perlu khawatir, karena banyak temannya. rombongan orang-orang berbaju putih yang berjalan menuju monas untuk shalat jumat. suasananya mirip sekali dengan rombongan jamaah haji yang berjalan kaki di sepanjang jalanan menuju masjid al haram mekah untuk shalat lima waktu. ramai, jauh, damai, bersemangat dan banyak makanan dibagikan.

walaupun memang tentu ada perbedaan di sana sini. di mekah, umumnya jalan kaki ini dilakukan dalam cuaca yang panas. tidak seperti di jakarta kemarin. mengenai panasnya cuaca di mekah, tentu kita semua juga maklum. bahkan menurut analisis saya (yang kebenarannya belum teruji secara ilmiah), cuaca panas di mekah inilah yang menyerap kadar air dari upil yang masih ada di dalam hidung. sehingga ketika ngupil, upil-upil keringlah yang akan nyangkut di jari kita.

beda dengan upil yang akan kita dapatkan ketika ngupil di aksi super damai kemarin. apalagi bila ngupilnya ketika khutbah sedang berlangsung. dijamin basah kuyup upilnya. mengingat hujan dengan intensitas deras sampai sedang, mengiringi pelaksanaan shalat jumat sejak sebelum adzan pertama sampai salam kedua. hujan yang tidak sedikit pun menggoyahkan tekad para jamaah untuk tetap khusyuk di tempat duduknya. tekad para jamaah untuk tetap duduk dalam kondisi hujan tersebut sudah bulat, lebih bulat dari tahu bulat.

***
padahal kita tahu, dengan kondisi kehujanan seperti itu para jamaah tentu menghadapi risiko untuk masuk angin. karena walaupun para jamaah ini adalah orang-orang pintar (berakal), tentu tidak semuanya minum tolak angin. dan bila masuk angin ini benar terjadi, dan kemudian kita terapkan asas bahwa angin yang masuk = angin yang keluar, maka ada risiko lain yang harus dihadapi oleh para jamaah yang benar-benar masuk angin, yaitu risiko untuk keluar angin. dalam kondisi jauh dari tempat wudhu, risiko untuk keluar angin ini tentu patut menjadi pertimbangan tersendiri. mengingat sekali keluar angin sudah cukup untuk membatalkan berapa pun jumlah wudhu yang dimiliki.

perbedaan yang lain, tentu dari pesertanya itu sendiri. bila jalan kaki menuju monas kemarin diikuti oleh orang-orang indonesia yang sama-sama berbahasa indonesia, maka jalan kaki untuk shalat lima waktu di masjid al haram dilakukan oleh para jamaah dari berbagai suku bangsa dengan bahasa yang juga beraneka ragam. bila langsung mendengarnya, kita akan begitu takjub dengan bahasa-bahasa yang sangat asing tersebut. lebih takjub lagi dengan fakta bahwa mereka semua beragama islam. dengan cara dan bahasa apa dulunya para da'i mendakwahkan islam kepada mereka.

***
sebagai penutup, saya akan berikan sebuah soal cerita yang jawabannya akan menjadi kesimpulan dari tulisan ini:
kita mengetahui bahwa satu buah tahu bulat dijual seharga 500 rupiah dan kita juga mengetahui ada tuduhan bahwa para peserta aksi damai terdahulu (aksi 4 november) dibayar 500 rb rupiah per orang. untuk menghormati tuduhan ini, baiklah, kita anggap saja tuduhan ini benar. jika kemudian kita asumsikan para peserta membelanjakan 500 rb rupiah tersebut untuk membeli tahu bulat, maka berapakah jumlah tahu bulat yang bisa dibeli oleh setiap peserta aksi damai tersebut?



Kamis, 01 Desember 2016

sido mancal

tidak sampai seminggu yang lalu, ada salah seorang tetangga yang meninggal dunia. beliau beragama islam. sehingga penanganan jenazahnya dilakukan secara islam. beliau meninggal dunia sekitar maghrib dan sekitar pukul delapan malam, jenazah telah selesai dimandikan dan dikafani. para pentakziah bergantian menyalati malam itu juga. bergelombang, sedikit demi sedikit, karena keterbatasan ruangan. menurut keterangan pihak keluarga, jenazah akan dimakamkan setelah dhuhur keesokan harinya.

singkat cerita, bada dhuhur keesokan harinya pun tiba. jenazah kemudian dimakamkan di pemakaman. saya melihat beberapa nisan di pemakaman tersebut. dari tanggal meninggal yang tertulis di nisan-nisan itu, ternyata ada beberapa yang meninggal dalam beberapa hari berturut-turut sebelum meninggalnya tetangga saya tersebut.

***
walaupun pengurusan jenazah termasuk di dalamnya menyalatkan dan mengiringkan ke makam hukumnya "hanya" fardlu kifayah, rasulullah saw pernah bersabda bahwa pahala menyalati jenazah adalah sebesar emas satu qirath dan pahala mengiringkan jenazah ke pemakaman adalah sebesar emas satu qirath. ketika para sahabat bertanya ukuran satu qirath tersebut, rasulullah menjawab bahwa satu qirath adalah seukuran gunung uhud.

dapat dibayangkan, emas sebesar gunung uhud. itu emas yang sangat banyak sekali. karena besarnya ukuran gunung uhud. bahkan seandainya hari ini kita memiliki emas sebesar satu bongkahan batu dari gunung uhud saja, rasanya itu akan cukup untuk segera pensiun dini.

gunung uhud terletak di madinah, dan terkenal karena menjadi tempat berlangsungnya perang uhud. perang besar kedua setelah perang badar. perang ini ditandai dengan syahidnya hamzah bin abdul mutthalib, salah satu paman nabi yang gagah berani. dan di perang ini juga, umat islam menderita kekalahan karena ketidaktaatan pasukan pemanah terhadap perintah rasulullah untuk tetap bersiaga di bukit rumat (bukit kecil di samping gunung uhud).

awalnya, pasukan islam sudah menang dan kafir quraisy lari tercerai berai. pasukan islam kemudian berebut rampasan perang. pasukan pemanah yang bersiaga di bukit rumat tergoda untuk ikut berebut rampasan perang tersebut. panglima kafir quraisy, khalid bin walid (ketika itu belum masuk islam) mengetahui hal ini. kemudian ia bersama pasukannya mengendarai kuda memutar dan mengambil alih bukit rumat. dari situ kaum kafir quraisy kemudian berbalik memenangkan peperangan.

***
hal ihwal mengendarai kuda ini sendiri tentu tidak bisa dilepaskan dari peperangan dan para pejuang islam pada jaman dahulu. berkuda menjadi salah satu dari tiga hal selain berenang dan memanah yang diperintahkan rasulullah untuk diajarkan kepada anak-anak kita. di jaman ini, mengajarkan anak untuk berkuda tentu menjadi suatu tantangan tersendiri. yang pertama tentu karena sebagian besar kita tidak mahir berkuda, dan yang kedua tentu juga karena kita tidak memiliki kuda.

ini patut menjadi renungan tersendiri untuk umat hari ini. karena jangankan mengajarkan anak-anak untuk berkuda seperti yang diperintahkan rasulullah, kuda saja kita tidak punya. naik kuda saja kita tidak pernah. kalau memang kuda saja kita tidak punya dan naik kuda saja kita tidak pernah, rasa-rasanya sampai lebaran kuda pun, kita tidak akan bisa mengajarkan anak-anak untuk berkuda seperti perintah rasulullah tersebut.

***
tentu kita bergembira dengan adanya tempat-tempat seperti misalnya branchsto yang pernah dikunjungi sekolah anak saya, yang walaupun tidak mengajarkan berkuda dalam konteks sebuah keterampilan, tapi setidaknya mengenalkan anak-anak dengan kuda dan berkuda. terdapat kuda berukuran besar dan kecil yang dapat disewa. kuda yang tersedia untuk dikendarai anak saya dan teman-temannya sesama anak tk tentu kuda-kuda ukuran kecil yang lucu. dengan surai rambut dikepang yang menambahkan kelucuan kuda-kuda itu.

tapi hati-hati, jangan pernah berdiri di belakang kuda, karena bila marah atau tidak nyaman, kuda-kuda itu akan menendang ke belakang dengan kaki belakangnya. dan jangan ditanya kekuatan tendangannya. karena pernah ada berita tenggelamnya sebuah kapal kayu pengangkut ternak di indonesia timur karena kebocoran kapal akibat ditendang oleh salah satu kuda yang diangkutnya.



jakarta moon

senin malam, sekitar empat atau lima hari kemarin berlangsung fenomena supermoon. bulan purnama saat jarak bulan dan bumi berada pada titik terdekat. di kalangan medsos yang saya ikuti publikasi supermoon ini terbilang cukup masif. saking masifnya, dalam bayangan saya bulan akan tampak begitu besarnya saat supermoon. apalagi kalo melihat ilustrasi foto-fotonya.

saya pun berniat untuk tidak melewatkannya. puncak supermoon dijadwalkan terjadi pukul 20.52.

sedikit terlambat, malam hari pukul 20.58 saya keluar rumah dan memandang ke arah bulan. alhamdulillah, langit cukup cerah. ini berbeda sekali dengan hari sebelumnya. di mana hujan turun dengan derasnya. banjir di mana-mana. bahkan saat hari banjir itu, masjid kampus stan sampai meniadakan shalat maghrib berjamaah karena air menggenangi ruang shalat lantai satu.

kembali ke langit, bulan tampak bercahaya dan tidak terlalu terhalang. sayangnya, bayangan saya tentang ukuran bulan saat supermoon mungkin terlalu berlebihan.

***

esok harinya, pemberitaan supermoon beserta fotonya di koran kembali menampilkan bulan tampak begitu besarnya. sosok bulan yang justru tidak saya lihat secara langsung saat supermoon. padahal, bulan yang ada di foto itu sama dengan bulan yang saya lihat secara langsung. sama juga dengan bulan yang dilihat teman-teman saya di jakarta, bandung, denpasar atau kota-kota lain. baik yang berada di sana karena mutasi atau pun karena alasan lain.

khusus mengenai mutasi, akhir bulan kemarin memang terjadi mutasi yang cukup besar di lingkungan kantor pajak. lebih dari seribu orang yang pindah. dan bila masing-masing pegawai yang mutasi tersebut sudah berkeluarga dengan dua anak, maka lebih dari empat ribu orang terdampak mutasi tersebut. saya ada di antara seribu orang tersebut dan anak istri saya ada di antara empat ribu orang tersebut.

kantor baru saya tidak sampai 10 km dari kantor lama dan dan juga tidak sampai 10 km dari rumah. sama dengan kantor lama, di kantor baru ini juga ada mesin absen. bedanya, bila di kantor lama mesin absennya memakai pendeteksi jari, di kantor baru ini mesin absen memakai pendeteksi wajah. sehingga kalo dulu di kantor lama absennya modal jari, di kantor yang baru ini absennya cukup modal tampang.



november train

sekarang hari sabtu, 12 november 2016. jumat pekan kemarin, tanggal 4 november 2016 berlangsung aksi besar umat islam mendukung sikap majelis ulama indonesia terhadap penistaan agama oleh ahok, gubernur jakarta. sedangkan ahadnya, tanggal 6 november, saya dalam perjalanan kembali ke jakarta dari kudus.

walaupun tidak ada stasiun di kudus, saya memilih kereta api sebagai alat transportasi saya menuju jakarta. itu artinya, harus ada perjalanan awalan untuk menuju semarang, tempat adanya stasiun keberangkatan. tercatat ada tiga kendaraan yang perlu saya naiki untuk sampai di stasiun semarang tawang. pada kendaraan pertama, saya cukup terkejut ketika mampir di spbu dekat tempat sekolah saya dulu di kudus dan diberitahu kalo ternyata di spbu tersebut tidak terdapat premium. pertalite yang paling rendah. saya lebih terkejut lagi ketika diberitahu kalo katanya semua spbu di kudus tidak menyediakan premium. entah benar entah tidak.

saya sampai di pemberhentian kendaraan pertama dan merencanakan taksi sebagai kendaraan kedua. sayang, saya menemukan bahwa tidak ada taksi yang saya temukan. saya memilih fleksibel, dan kemudian menggunakan bus sebagai kendaraan saya yang kedua. bus ini berkonfigurasi kursi 2-3. sudah cukup banyak penumpang. saya memilih kursi 3 yang sudah berisi 1 penumpang sambil berharap tidak ada lagi penumpang ke-3 di kursi kami. saya beruntung, penumpang ke-3 tersebut tidak pernah ada.

***

singkat cerita, tibalah kereta yang harus saya naiki. saya menuju gerbong tempat saya seharusnya berada dan kemudian ke kursi tempat saya seharusnya duduk. kursi di bagian tengah gerbong. kemudian, sebelum saya duduk di kursi tempat saya seharusnya duduk, seseorang yang seharusnya duduk di kursi sebelah saya menanyakan kesediaan saya untuk bertukar tempat duduk dengan kenalannya. saya menyatakan kesediaan saya dan kemudian menuju ke kursi yang seharusnya diduduki oleh kenalan dari seseorang yang seharusnya duduk di kursi tempat saya seharusnya duduk tersebut. saya duduk.

***

semua penumpang kereta api memperoleh tempat duduk dan perjalanan semarang-jakarta biasanya ditempuh sekitar enam atau tujuh jam. saya duduk dalam waktu enam atau tujuh jam. itu waktu yang lama. saya mengubah posisi duduk, menggeser titik berat ke arah yang berlainan, sedikit melonggarkan posisi duduk agar bisa kentut dengan bebas, dan meninggalkan tempat duduk ketika pergi ke toilet.

saya tidak tahu dari perubahan posisi duduk yang mana dan dari alasan perubahan posisi duduk apa ketika sepintas melihat penumpang dua atau tiga kursi di depan saya sedang membaca koran. dari bentuknya, saya tahu itu kompas. dan dari foto di grup wa, saya tahu headline-nya sehari setelah aksi 4 november. dari foto grup wa juga, saya tahu headline republika. sayang, dari grup wa itu saya tidak tahu headline koran sindo, koran langganan saya.

sekilas pandangan mata itu yang memunculkan rasa penasaran. apa headline koran sindo sehari setelah aksi 4 november itu? mendukung seperti saya dan republika atau tidak mendukung seperti kompas?