Minggu, 23 Juni 2013

lampu merah

tidak perlu khawatir, judulnya tidak berada dalam tanda petik. masih dalam artian denotatif. sehingga tidak perlu khawatir ada berita-berita bergenre "lampu merah" di sini. masih seperti biasa, blog ini tetap menjadi sarana freezing the moment bagi saya. tidak semua momen tentunya, karena berbagai keterbatasan yang saya miliki sebagai seorang manusia.

baiklah, sekarang hari ahad 23 juni 2013. saya tidak tahu siapa saja, tapi saya yakin sekali ada yang berulang tahun hari ini. bila itu anda, maka itu adalah sinyal bahwa jatah usia yang anda miliki semakin berkurang. bila itu bukan anda, sama saja, jatah usia anda juga semakin berkurang hari ini. tenang saja, saya juga sama kok.

alhamdulillah, sekitar dua pekan kemarin, saya berkesempatan untuk bersilaturrahim dengan keluarga besar di kudus. sebuah kota indah di bagian timur utara jawa tengah. sebuah kesempatan yang sayangnya, semakin mahal diperoleh.

sangat kebetulan, dalam interval waktu sekitar empat hari di rumah, ada dua teman lama yang menikah. satu di hari rabu, satu lagi di hari kamis. satu teman mi, satu lagi teman mts. satu dekat rumah, satu lagi agak jauh dari rumah. satu saya datangi dengan jalan kaki, satu lagi saya datangi dengan sepeda motor. satu saya datangi beserta anak dan istri, satu lagi saya datangi beserta anak dan istri pula.

perjalanan dengan sepeda motor ke rumah teman yang menikah saya lalui dengan sebuah suzuki spin berwarna merah. ke loram, sebuah daerah di dekat museum kretek. ini nama museum yang diidentikkan dengan julukan untuk kota kelahiran saya itu. padahal sebagaimana yang pernah saya tulis dulu, julukan kota haus sepertinya akan lebih tepat.

jika anda cukup mengenal daerah kudus dan berjalan dari pasar wergu ke arah museum kretek dengan rute seperti yang saya tempuh, anda akan melewati flix computer. sebuah toko komputer dan aksesorisnya. kalau boleh saya detailkan, dari arah pasar wergu ke arah matahari, ada baiknya bila kita tidak mengikuti jalan raya yang menikung ke kanan, tapi lebih memilih lurus melalui jalan yang agak kecil ke arah getas pejaten.

ambil kiri di pertigaan, belok kanan mengikuti jalur jalan. lurus saja, tidak jauh, flix computernya ada di kiri jalan. kalau anda sudah sampai di graha mustika, berarti anda kesasar. bahkan kalau anda baru sampai pertigaan dprd, itupun anda sudah kesasar.

tapi sudahlah, silakan saja kalau anda kesasar. yang penting saya tidak kesasar dan menyempatkan diri mampir dalam perjalanan pulang ke sana. tidak mampir sebenarnya, lebih tepatnya mendatangi, karena memang saya sudah menjadwalkan untuk membeli beberapa perangkat pendukung laptop yang saya perlukan.

mulai dari mouse yang sudah lama rusak, keyboard gulung untuk backup keyboard yang sekarang, dan sebuah colokan usb yang memang sebelumnya belum punya. dari ketiga alat ini, saya cukup surprise dengan keyboard gulung. saya kira alat ini merupakan ide yang sangat brilian. ada kebutuhan untuk membawa keyboard ke mana-mana. sementara keyboard yang ada sekarang, mempunyai ukuran panjang yang cukup mengganggu bila dibawa-bawa.

sementara keyboard yang ini, dibuat dari bahan yang agak kenyal-kenyal gimana gitu. cukup panjang tapi tidak terlalu panjang. dan karena bahannya yang agak kenyal-kenyal gimana itu tadi, keyboard ini bisa digulung, dimasukkan ke wadah silinder seukurang mug, dan dimasukkan dengan ringkas ke dalam tas.

perjalanan pulang saya tempuh melalui jalan utama kudus ke jepara. jalan sehari-hari saya jaman dulu. ada dua lampu merah relatif baru yang saya temui di sana. di pertigaan rumah sakit islam dan di pertigaan alif. sepertinya sih lampu merah-lampu merah ini belum genap berumur setahun.

seingat saya, dahulu para pengguna jalan tidak sebanyak sekarang dan terbiasa untuk saling memberi kesempatan ketika melintasi kedua pertigaan dimaksud. tidak tahu kenapa sekarang perlu dipasang lampu merah di sana. semoga bukan seperti yang disinyalir dalam sebuah ungkapan bahwa "hilangnya etika moral dalam masyarakat ditandai dengan banyaknya peraturan."

sebuah peraturan seperti misalnya lampu merah itu.